Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Charta Politika Indonesia terhadap preferensi politik masyarakat Kalimantan Tengah menyebutkan, 79.5% masayarakat menyatakan puas terhadap kinerja Pemerintah Provinsi di bawah kepemimpinan Sugianto Sabran.
"Rinciannya, 21,7% masyarakat mengaku sangat puas, 57,8% menyatakan cukup puas, dan hanya 18,5% menyatakan kurang puas," kata Manajer Riset Charta Politika Dadang Nurjaman, Senin (2/11/2020).
Dadang mengatakan, kepuasan masyarakat Kalimantan Tengah pada kinerja Sugianto Sabran di periode pertama menjadi modal besar calon petahana tersebut untuk melanjutkan kepemimpinanya di periode kedua.
Advertisement
Hal itu, lanjut Dadang, tercermin dari tingkat keterpilihan atau elektabilitas Sugianto selaku calon gubernur sebesar 57, 5%. Sementara elektabilitas rivalnya, Ben Brahim S. Bahat hanya memperoleh 22,9%.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 13-19 Oktober 2020 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 14 kabupaten/Provinsi di Provinsi Kalimantan Tengah. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (2,83%) pada tingkat kepercayaan 95%.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kalteng Sentra Food Estate
Perekonomian Kalteng juga dijamin semakin cerah seiring digulirkannya program Food Estate. Lokasinya berada di Belanti Siam, Pandih Batu, dan Pulang Pisau, Kalteng. Launching-nya dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Memiliki luas potensial 164,6 ribu hektare, Food Estate mengembangkan pendekatan pertanian dari hulu-hilir. Untuk luas fungsional sekitar 85,45 ribu hektare, lalu 79,1 ribu hektare adalah luas fungsional.
"Dari awal program ini sangat bagus secara ekonomi. Ada banyak manfaat ekonomi yang didapat petani dan masyarakat dalam pengelolaan satu kawasan Food Estate. Semua potensi ini dikembangkan secara komprehensif dan terukur," ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kamis (8/10/2020).
Munculnya Food Estate sebagai penopang pangan nasional memang menjanjikan secara bisnis. Mengembangkan komoditi padi, program Food Estate mengalokasikan luas lahan 10 ribu hektare. Rencana tanam hingga akhir 2020 diperkirakan menghasilkan luas lahan 8.708 hektare.
Untuk zonasi Kapuas, rencana tanamnya mencapai 13.999 hektare dengan luas potensial 30 ribu hektare. Untuk komoditi padi akan mampu memberikan pendapatan Rp 2 juta/bulan/orang. Kapasitas produksinya dinaikkan menjadi 6 ton/hektare dengan durasi panen 3 kali setahun.
"Food Estate akan menjadi sentra ekonomi baru bagi Kalteng bahkan Indonesia. Aktivitas pertanian dilakukan komprehensif dengan basis korporasi. Komoditasnya sangat beragam dengan value ekonomi besar. Intinya, Food Estate akan terus mendongkrak perekonomian masyarakat selain lumbung pangan nasional," terang Syahrul lagi.
Advertisement