Liputan6.com, Jakarta - Rombongan Motor Gede (Moge) yang menyadang status tersangka akibat melakukan pengeroyokan dua anggota TNI di Bukittinggi bertambah.
Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Stefanus Satake, mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan mengamati rekaman CCTV yang terpasang di sebuah toko. Hasil pemeriksaan, rombongan berinisial H (48) dan JAD (26) turut melakukan penganiayaan terhadap prajurit TNI.
Baca Juga
Stefanus membeberkan, H melakukan pemukulan terhadap Serda Mistari sebanyak 3 kali. Demikian juga dengan JAD, Stefanus menerangkan, tersangka melakukan pemukulan terhadap Serda Mistari dan Serda Yusuf.
Advertisement
"Kami ketahui berdasarkan keterangan dari saksi dan dikuatkan dengan video yang kita dapat dari CCTV toko," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (1/11/2020).
Stefanus menerangkan, kedua tersangka sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Bukittinggi. Sehingga sampai saat ini, rombongan moge yang telah bersatus tersangka berjumlah 4 orang.
"Semuanya ditahan di Rutan Polres Bukittinggi," tandas dia.
Sebelumnya diberitakan, Polda Sumatera Barat (Sumbar) membeberkan kronologi insiden pengeroyokan dua anggota TNI yang dilakukan oleh rombongan motor gede (moge) di Bukittinggi. Video aksi pengeroyokan tersebut sempat viral di media sosial.
Menurut Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Stefanus Satake, kejadian tersebut terjadi pada Jumat, 30 Oktober 2020 sekitar pukul 16.40 WIB. Kejadian terjadi di depan konter handphone Simpang Tarok, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Terjadi Cekcok
Insiden bermula saat rombongan moge dari HOG (Harley Owners Group) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia melewati Simpang Tarok sebanyak 21 moge. Stefanus mengatakan ada 10 moge yang tertinggal dalam rombongan tersebut.
"10 moge tertinggal dan bertemu dengan dua orang anggota Kodim 0304 Agam," ujar Stefanus dalam keterangannya, Sabtu (31/10/2020).
Saat melewati persimpangan tersebut, rombongan moge bertemu dengan dua anggota TNI AD dan terjadi cekcok. Namun, Stefanus tidak menjelaskan detail penyebab cekcok tersebut.
"Selanjutnya terjadi perselisihan yang mengakibatkan terjadinya pemukulan oleh rombongan moge kepada personel Kodim tersebut," kata Stefanus.
Advertisement