Liputan6.com, Jakarta Walikota Malang, Sutiaji berniat mewujudkan Museum Peradaban Islam. Museum itu rencananya akan menjadi salah satu bagian dari Islamic Centre yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
"Dulu kan punya gagasan Museum Peradaban Islam, itu kan nggak ada di Indonesia bahkan di Asia, kalau ada kan menarik," tegas Walikota Sutiaji.
Islamic Centre Kota Malang, sesuai kontrak akan rampung pembangunannya pada 28 Desember 2020 dan diresmikan bersama Jembatan Kedungkandang. Gedung tersebut akan langsung digunakan seiring pengembangan fungsi dan manfaatnya.
Advertisement
"Kalau bicara fungsi, sebelum dibangun kan sudah ada floating untuk apanya. Dulu kan makro untuk Islamic Center," terangnya.
Saat ini, proses pembangunan awal berupa gedung serba guna senilai Rp46 Miliar hampir rampung. Sementara, sesuai rencana nilai pembangunan Islamic Centre akan menelan APBD Rp400 Miliar secara multi years.
"Hanya tinggal beberapa sja. Saya kira tinggal hitungan hari. Desember selesai," tegasnya.
Perencanaan Islamic Centre sendiri telah dilombakan dan desain pemenangnya yang mulai dibangun sekarang ini. Pembangunannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan prioritas.
Â
"Sekarang kita lihat ruangan-ruangannya sudah cukup, tinggal bagaimana semua orang bisa memanfaatkan, sehingga gedung ini tidak sia-sia," ungkapnya.
Pemkot Malang sedang melakukan kajian guna meningkatkan fungsi dan manfaat bangunan tersebut. Salah satunya dengan membangun fasilitas Museum Peradaban Islam.
"Kita mencoba menjajaki membangun fasilitas-fasilitas yang lain. Ada pemilik modal, kalau bisa membuat museum Peradaban Islam itu kan lebih bagus. Sehingga ada ketertarikan di sini. Kegiatan-kegiatan masyarakat yang linear dengan Islamic Centre," jelasnya.
Walikota didampingi Wakil Walikota, Sofyan Edy Djarwoko mengecek pembangunan Islamic Centre di Arjowinangun, Kedungkandang Kota Malang. Lewat Islamic Centre tersebut diharapkan akan membangkitkan ekonomi masyarakat Kota Malang bagian Timur.
Â
(*)