Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita bernama Atiqotul Mahya (28) ditemukan tewas di dalam sumur belakang rumahnya, setelah sempat hilang sejak Minggu (1/11/2020) malam. Korban ditemukan oleh keluarga di dalam sumur saat hendak memperbaiki mesin pompa air pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
"Polisi sudah menyerahkan mayat korban ke pihak keluarga," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena, Selasa (3/11/2020).
Baca Juga
Jenazah Mahya tiba di rumah duka di Kampung Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/11/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.
Advertisement
Rencananya, jenazah Mahya akan dimakamkan hari ini di kampung halamannya di daerah Purworejo, Jawa Tengah.
Jenazah ibu dua anak itu dibawa dari RS Polri Kramatjati Jakarta setelah dilakukan otopsi guna proses penyelidikan.
Hingga kini, polisi belum menyebut penyebab kematian mayat perempuan, yang ditemukan tanpa pakaian di dalam sumur.
"Masih penyelidikan. Hasil otopsi pun kira-kira sekitar seminggu," kata Ita.
Meski demikian, pihak kerabat dan tetangga korban menduga, Mahya tewas karena dibunuh oleh seseorang. Sebab, telpon genggam dan uang sebesar Rp 500 ribu milik almarhumah hilang.
"Waktu suaminya pulang, pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Setelah pintu didobrak, istrinya ga ada. Cuma ada dua anaknya yang lagi tidur," terang Mulyadi, tetangga korban.
Tak hanya itu, saat dirinya diminta untuk memperbaiki mesin pompa, ia sempat melihat ada bercak darah di atas penutup sumur dan mencium bau bangkai. Saat itu ia belum menaruh curiga jika di dalam sumur tersebut terdapat jasad korban.
"Pas dibuka ternyata kami melihat ada jasad korban di dalam (sumur). Dari permukaan sumur sudah bisa dikenali, soalnya kelihatan jelas," ungkapnya.
"Kami lihat ada luka lebam di kaki kiri. Untuk luka lain tidak tahu karena langsung dimasukkan kedalam kantong mayat," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Guru Ngaji di Kampung
Tetangga korban lainnya Edi Mulyono (43) mengatakan, Mahya adalah sosok ibu yang baik, ramah dan santun terhadap tetangga. Ibu dua anak ini juga dikenal sebagai guru ngaji di kampungnya.
"Saya tak pernah mendengar bunda berselisih dengan suaminya. Kemarin pagi juga saya sempat diperlihatkan oleh suaminya ketika chatingan di WhatsApp dari awal sampai istrinya tiba-tiba hilang," terangnya.
Mulyadi masih ingat betul saat bertemu dengan Mahya, sebelum hilang pada Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 21.30 WIB. Menurutnya, ia sempat melihat korban bersama kedua anaknya pulang ke rumah usai mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Khadijah Ibrahim, yang lokasinya masih sekitar kampung itu.
Sedangkan suami korban bernama Muhammad Kurniawan masih berada di lokasi acara karena menjadi panitia dalam kegiatan tersebut.
"Saya lihat si bunda pulang ke rumahnya buka gerbang sambil menggendong anaknya yang masih kecil. Anak satunya lagi jalan kaki," kata dia.
Sekitar satu jam kemudian, ia mendengar suara teriakan seorang perempuan sebanyak dua kali dari arah belakang rumah Edi. Ia sempat berlari ke dapur agar bisa mendengar suara itu lebih jelas.
"Pas di dapur, kok ga ada suara lagi di rumah korban. Karena posisi suaranya ada di belakang rumah saya," ungkapnya.
Saat itu, ia mengaku tidak memiliki firasat bakal terjadi sesuatu menimpa tetangganya itu. Sebab, ia tidak melihat sosok orang tak dikenal masuk ke dalam rumah korban.
"Engga lihat. Suara teriakan itu juga kaya perempuan lagi berantem gitu," kata dia.
Advertisement