Sukses

Polisi Tunggu Najwa Shihab Serahkan Bukti Video Pelaku Pembakar Halte Sarinah

Yusri menyatakan, dalam menjerat seseorang sebagai tersangka tak bisa sembarangan. Kepolisian minimal memiliki dua alat bukti.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian mempersilahkan presenter televisi Najwa Shihab menyerahkan bukti-bukti terkait hasil investigasi berupa rekaman video detik-detik pembakaran Halte Bus Trans Jakarta di Sarinah. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengtakan kepolisian sangat berterimakasih kepada Najwa Shihab bila mana rekaman video diberikan kepada penyidik. Namun, kenyataan tak demikian.

"Kita belum terima sama sekali. Coba tanya ke dia (Najwa Shihab),” kata dia saat dihubungi, Kamis (5/11/2020).

Yusri mengatakan kepolisian hingga saat ini telah menetapkan 20 orang sebagai tersangka kasus perusakan disertai pembakaran halte Bus Trans Jakarta di sepanjang ruas Jalan Sudirman-Thamrin. Dia mengakui, masih ada pelaku lain yang  belum tertangkap. 

Yusri menyatakan, dalam menjerat seseorang sebagai tersangka tak bisa sembarangan. Kepolisian minimal memiliki dua alat bukti.

Minimal dua alat bukti yang cukup untuk bisa menetukkkan orang sebagai tersangka,” ucap dia.

Karena itu, penyidik akan mempelajari rekaman video yang tersebar di media sosial terkait dugaan pelaku pembakaran halte Bus Trans Jakarta di Sarinah jikalau telah menerimanya dari Najwa Shihab.

“Bukti bukti kita pelajari dulu kalau dia mau menyerahkan. Makanya kita ucapkan terimakasih kalau mau datang ke kita terus jadi saksi ke kita kan bagus. Kita dalami,” tanda dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Klaim Video Bisa Diakses Publik

Sebelumnya, dilihat melalui akun Instagram Najwa Shihab di @najwashihab video dari Narasi TV memperlihatkan beberapa orang yang diduga sebagai pembakar halte.

Hal itu dikuatkan dari beberapa kali orang dalam video memindahkan api dengan sebuah mediator ke dalam halte hingga halte itu pada akhirnya terbakar hebat.

Dalam video itu, Tim Narasi TV mengklaim meramu video itu dengan melakukan riset dari berbagai sumber baik berita, foto hingga video terkait aksi pembakaran salah satu halte di Jakarta.