Liputan6.com, Lampung: Enam jenazah korban kapal motor Bahuga Jaya, hingga Rabu (26/9) sore, masih berada di Rumah Sakit Umum Kalianda, Lampung Selatan. Korban tewas terdiri dari tiga pria dan tiga wanita, seorang di antaranya anak-anak berusia 12 tahun.
Sementara sebagian korban lainnya segera dievakuasi ke Pelabuhan Merak, Banten. Mereka dirawat di sekitar pelabuhan dan sebagian lagi dilarikan ke Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon. Termasuk jenazah satu korban tewas, Sri Nuraeni, warga Pamulang, Tangerang. Jumlah penumpang selamat yang berhasil dievakuasi ke Bakauheni sebanyak 134 orang. "Sekitar jam 5. Kapal motor Baguga terbentur keras miring, lalu tenggelam 15 menit kemudian," kata korban selamat, Genta Yani.
KM Bahuga Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda, sekitar empat mil atau 6,4 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni, Merak, Banten. Kapal tersebut bertabrakan dengan tanker berbendera Singapura, Norgas Cathinka. Saat kecelakaan, kapal dalam perjalanan dari Merak menuju Bakauheni dengan membawa 200-an penumpang dan 78 kendaraan roda empat dan roda dua.
Selain ramai dengan arus kapal penyeberangan Jawa-Sumatra, Selat Sunda juga merupakan jalur sibuk kapal-kapal tanker dan kargo termasuk kapal-kapal asing. (ALI/FRD)
Sementara sebagian korban lainnya segera dievakuasi ke Pelabuhan Merak, Banten. Mereka dirawat di sekitar pelabuhan dan sebagian lagi dilarikan ke Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon. Termasuk jenazah satu korban tewas, Sri Nuraeni, warga Pamulang, Tangerang. Jumlah penumpang selamat yang berhasil dievakuasi ke Bakauheni sebanyak 134 orang. "Sekitar jam 5. Kapal motor Baguga terbentur keras miring, lalu tenggelam 15 menit kemudian," kata korban selamat, Genta Yani.
KM Bahuga Jaya tenggelam di perairan Selat Sunda, sekitar empat mil atau 6,4 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni, Merak, Banten. Kapal tersebut bertabrakan dengan tanker berbendera Singapura, Norgas Cathinka. Saat kecelakaan, kapal dalam perjalanan dari Merak menuju Bakauheni dengan membawa 200-an penumpang dan 78 kendaraan roda empat dan roda dua.
Selain ramai dengan arus kapal penyeberangan Jawa-Sumatra, Selat Sunda juga merupakan jalur sibuk kapal-kapal tanker dan kargo termasuk kapal-kapal asing. (ALI/FRD)