Sukses

80 Persen Peserta ILF Sukses Diterima di Perguruan Tinggi Negeri

Lebih dari 2.500 siswa dan guru berhasil menyelesaikan program Indonesia Learning Fellowship (ILF) dan Indonesia Teaching Fellowship (ITF).

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 2.500 siswa dan guru berhasil menyelesaikan program Indonesia Learning Fellowship (ILF) dan Indonesia Teaching Fellowship (ITF). Mereka mendapatkan beasiswa dan bimbingan selama satu tahun.

Program ini merupakan kolaborasi antara Persada Capital Investama, Adaro Foundation, dan Ruangguru. Program ILF diikuti oleh 1.200 siswa dari berbagai daerah di Indonesia. 80% di antaranya sukses diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sementara itu, program ITF melibatkan 1.500 guru di 10 kota/kabupaten untuk mengikuti pelatihan daring.

Direktur Utama Persada Capital Investama Arini Subianto menuturkan, perjalanan pendidikan di Indonesia masih sangat panjang. Pihaknya menyadari bahwa pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri untuk merealisasikan hal ini tanpa bantuan swasta.

"Hal ini baru langkah kecil yang bisa kami laksanakan. Kita tidak mewujudkan keajaiban pendidikan di Indonesia. Namun, kami bertiga melakukan satu langkah nyata yang mungkin tidak seberapa dibandingkan banyaknya siswa danguru di Indonesia. Selamat kepada para alumni ITF dan ILF atas keberhasilannya dalam menyelesaikan program dengan baik. Kami bangga atas dedikasi yang diperlihatkan oleh seluruh peserta mengingat segala tantangan yang kita hadapi di tahun 2020 ini,” tutur Arini Subianto, dalam keterangannya, Jumat (6/11/2020).

Dalam merealisasikan tujuan Adaro Nyalakan Ilmu, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) senantiasa menyesuaikan programnya dengan kebutuhan masyarakat yang ditentukan pula oleh perkembangan zaman. Salah satunya melalui kolaborasi dengan Persada Capital Investama dan Ruangguru.

"YABN membantu mengembangkan kompetensi guru dan siswa dan mengoptimalkannya lewat pemanfaatan teknologi. Kami sangat gembira dengan perkembangan guru dan siswa selama dua tahun program ITF dan ILF ini berjalan dimana program ini menelurkan guru-guru yang berkomitmen serta siswa yang termotivasi untuk mengejar cita-citanya. Namun, Adaro Foundation tidak berhenti di sini. Kami akan terus berperan memajukan pendidikan Indonesia,” kata Ketua Umum Yayasan Adaro Bangun Negeri Okty Damayanti.

Hasil try out intensif program ILF menunjukkan kenaikan nilai sebesar 33,02% siswa IPA (peminatan sains) dan 31,88% siswa IPS (peminatan sosial). 80,03% siswa pun telah diterima di perguruan tingginegeri. Sementara itu, rata-rata Try Out Uji Kompetensi Guru (TO UKG) yang melibatkan guru peserta program ITF mencapai skor 61,37. Sebanyak 65,73% guru memperoleh skor akhir di atas Kriteria Ketuntasan Minimal Nasional. Jumlah ini meningkat sebanyak 90% dari TO UKG awal.

“Kita bersyukur bahwa program kolaborasi ini berdampak signifikan berkat kerja keras para guru dan siswa yang terlibat. Setelah mendapat konseling, webinar, try out berkala, dan akses gratis video pembelajaran Ruangguru, mereka menunjukkan prestasi yang memuaskan, bahkan melebihi standar ketuntasan,” ujar Pendiri dan Direktur Produk & Kerja Sama (CPO) Ruangguru Iman Usman.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Kompetensi

Pada kesempatan ini, program ITF menobatkan Siske Tolamanu, guru bahasa Inggris di SDN Bertingkat Naikoten, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai Best Teacher. Sedangkan Satriani Dwi Putri yang berasal dari keluarga sederhana dan alumni SMAN 1 Tanjung, Kota Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mendapat predikat Best Student pada program ILF.

“Melalui program ITF, saya berjuang untuk meningkatkan kompetensi diri saya agar dapat memberikan dampak yang lebih besar untuk para siswa saya karena masih banyak siswa di Indonesia bagian timur yang memerlukan pendidikan berkualitas,” ucap Siske.

“Saya pernah gagal dalam proses seleksi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Namun, kegagalan menjadi penyemangat saya untuk tetap berusaha agar diterima di perguruan tinggi yang saya cita-citakan. Saya bersyukur dapat memanfaatkan program ILF dan mendapat akses belajar di Ruangguru sehingga saya berhasil diterima di Universitas Mataram,” kata Satriani.