Sukses

Airlangga Sebut Pemerintah Berjuang Atasi Pengangguran Saat Covid-19

Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus berupaya mengatasi pengangguran di tengah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus berupaya mengatasi pengangguran di tengah pandemi Covid-19. Karena itu, pihaknya berupaya keras untuk menciptakan lapangan kerja, meski dalam keadaan Covid-19.

"Pemerintah masih memiliki tantangan untuk menekan jumlah pengangguran. Tekanan kita memang di lapangan kerja," kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu (8/11/2020).

Selain dari sisi jumlah pengangguran, terutama di masa pandemi Covid-19 ini, dia menegaskan, yang harus dihadapi juga soal jumlah pekerja informal atau tidak tetap di Indonesia masih tinggi.

Belum lagi, angkatan kerja baru tahun 2021 yang akan datang diperkirakan mencapai 2,9 juta orang, sehingga menambah ketat persaingan lowongan pekerjaan.

"Juga terkait yang masuk ke lapangan kerja, tahun ini 2,9 juta orang, ada 1,7 juta orang lulus perguruan tinggi dan 1,3 juta orang adalah lulusan SMK yang perlu dicarikan jalan keluar untuk memperoleh lapangan kerja," ungkap Airlangga.

Karena itu, masih kata dia, salah satu jalan keluar penciptaan lapangan kerja adalah melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dari sana, pemerintah bisa menyederhanakan proses berusaha sehingga harapannya bisa mendatangkan banyak investasi dan penciptaan lapangan kerja.

"Satu yang akan didorong dalam UU Cipta Kerja, agar mereka untuk bekerja dipermudah dan mereka untuk masuk ke sektor usaha juga disimplifikasi," tukas Airlangga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Data BPS

Sebelumnya, Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Tanah Air yang sebesar 9,77 juta jiwa pada Agustus 2020 merupakan imbas dari pandemi Covid-19. Secara grafik, angka tersebut mengalami kenaikan 5,32 persen menjadi 7,07 persen.

"Sehingga dengan pandemi bisa dilihat tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2020 mengalami kenaikan 5,23 persen menjadi 7,07 persen, atau terjadi kenaikan sebesar 2,67 juta orang," jelasnya.

Berdasarkan lokasi, jumlah pengangguran di kota mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan di desa. Tingkat pengangguran di kota naik 2,69 persen, sementara di desa hanya 0,79 persen.

Peningkatan TPT ini terjadi lantaran adanya kenaikan jumlah angkatan kerja per Agustus 2020 sebesar 2,36 juta orang menjadi 138,22 juta jiwa. Meski terjadi kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 0,24 persen poin menjadi 67,77 persen, namun terjadi penurunan jumlah penduduk yang bekerja.