Sukses

Metro Sepekan: Motif Sakit Hati Pembunuh Guru Ngaji di Bogor hingga Tabungan Gamers Winda Earl Raib

Nyawa ibu dua anak ini dihabisi dengan cara keji di rumahnya di Kampung Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Jasadnya lalu dibuang ke sumur.

Liputan6.com, Jakarta Dalam sepekan terakhir kasus pembunuhan yang menimpa seorang guru ngaji di Cibinong, Jawa Barat, banyak mendapat sorotan publik. Atiqotul Mahya (28) telah menjadi korban kekejian K lantaran kesal kerap ditagih utang sebesar Rp 1 juta oleh korban. 

K adalah orang terdekat korban. Dia merupakan suami dari pembantu rumah tangga Mahya.

Pembunuhan terjadi Minggu malam, 1 November 2020 usai korban mengikuti kegiatan Maulid Nabi. Untuk menghilangkan jejak, jasad guru ngaji tersebut dibuang ke dalam sumur.

Dari hasil penyelidikan polisi, pembunuhan tersebut telah direncanakan pelaku sejak pertengahan Oktober 2020. Kini pelaku terancam hukuman mati. 

Atlet e-sport, Winda D Lunardi alias Winda Earl juga menjadi topik hangat yang terus menjadi sorotan hingga kini. 

Kasus ini mencuat berawal dari laporan Winda Earl ke Bareskrim Polri, Mei 2020. Uang sebesar Rp 20 miliar yang merupakan gabungan miliknya dengan sang ibu, tiba-tiba lenyap akan melakukan penarikan di bulan Februari 2020.

Polisi saat ini telah menetapkan satu orang tersangka. Dia adalah Kepala Cabang Bank Maybank Cipulir, Kebayoran Arcade berinisial A. Polisi bahkan menduga ada tersangka lain yang ikut bermain dalam kasus tersebut. Mereka disebut di luar Maybank. 

Berita lainnya yang juga tak kalah mendapat perhatian terkait kasus pemerkosaan yang dilakukan seorang ayah di Tangerang kepada dua anak kandungnya yang masih balita.

Kepergian sang istri yang bekerja di luar negeri, membuat HS (35) tak mampu menahan syahwatnya hingga melampiaskannya kepada kedua putri kecilnya. 

Berikut ulasan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Motif Pelaku Pembunuhan Wanita Guru Ngaji yang Jasadnya Dibuang ke Sumur

Polisi menyebut utang piutang menjadi salah satu latar belakang terjadinya seorang wanita guru ngaji bernama Atiqotul Mahya (28), yang ditemukan tewas dalam sumur di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan, pelaku K alias A memiliki utang sebesar Rp 1 juta kepada korban. Lantaran kesal kerap ditagih utang oleh korban, pelaku akhirnya menghabisi nyawa korban. Pelaku adalah suami dari pembantu rumah tangga korban.

"Karena sakit hati ditagih hutang oleh korban senilai Rp 1 juta, pelaku lalu membunuh korban," kata Kadek, Rabu (4/11/2020).

Nyawa ibu dua anak ini dihabisi dengan cara keji di rumahnya di Kampung Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Mulanya, pada Minggu (1/11/2030) sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui jendela. Kemudian, pelaku menyekap mulut korban hingga terjatuh. Setelah itu, pelaku menginjak dan menendang kepala dan leher korban hingga gigi bagian depan korban rontok.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

Gamers Winda Earl Laporkan Bank Swasta Terkait Raibnya Tabungan Rp 20 Miliar

Atlet e-sport, Winda D Lunardi alias Winda Earl melaporkan kasus uang tabungan miliknya yang hilang di salah satu bank swasta dengan nominal mencapai Rp 20 miliar. Gamers itu mengaku telah menyambangi Bareskrim Polri pada Mei 2020 untuk membuat aduan dugaan kejahatan perbankan.

"Saya ingin uang saya kembali, itu uang hak saya. Karena bagi saya itu uang besar. Ini tabungan masa depan," tutur Winda dalam keterangannya, Kamis (5/11/2020).

Kuasa Hukum Winda, Joey Pattinasarany mengatakan, kliennya telah menabung di bank swasta tersebut sejak 2015. Hingga 2020, uang yang ada di dua rekening berbeda seharusnya mencapai Rp 20 miliar.

Hal tersebut diketahui saat sang ibu bermaksud melakukan penarikan uang pada Februari 2020. Namun tidak dapat dilakukan dengan alasan saldo tidak mencukupi.

"Pas dicek, rekening ibunya tinggal Rp 17 juta. Rekening Winda cuma sisa Rp 600 ribu," katanya.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

Ayah di Tangerang Tega Perkosa 2 Anak Kandung

HS (35), seorang ayah di Kabupaten Tangerang, tega memperkosa dua anak kandung perempuannya yang masih berusia 7 dan 4 tahun.

Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan, HS ditangkap setelah mendapatkan laporan terkait peristiwa itu. Kepada penyidik, HS mengaku tak kuat bejauhan dengan sang istri, dia tega melampiaskan nafsu bejatnya ke kedua anaknya yang masih bocah.

"Tersangka sudah pisah ranjang dengan istrinya yang saat ini bekerja di luar negeri. Anak-anaknya tinggal bersama tersangka," kata Ade dalam konferensi pers di Mapolresta Tangerang, Kamis (5/11/2020).

HS mengancam kedua anaknya bila tidak menurut akan dipukul. Makanya kedua putri kecilnya itu, menuruti saja nafsu bejat sang ayah.

Ade Ary mengaku prihatin dengan peristiwa itu. Menurutnya, seorang ayah harusnya menjaga kehormatan anak-anaknya. Oleh karena itu, dia mengajak kerjasama semua pihak untuk menjaga dengan baik putra-putrinya dari ancaman kejahatan kesusilaan.

 

Selengkapnya...