Sukses

Jurus Pemprov DKI Jakarta Menghadapi Dampak Covid-19 dengan KSBB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 memberikan dampak global, terutama di sektor perekonomian. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) salah satu sektor yang sangat rentan terdampak Covid-19.

Untuk merespons hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB). Ini sebuah program kolaborasi sosial agar masyarakat saling membantu untuk membangkitkan kembali ekonomi kerakyatan di Jakarta.

KSBB merupakan salah satu ide kolaborasi yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) pada masa pandemi COVID-19, untuk menghubungkan donatur dan penerima bantuan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak COVID-19. Dimulai dengan KSBB Pangan, lalu diikuti KSBB UMKM, KSBB Pendidikan, serta KSBB Penataan Permukiman. Dalam program-program KSBB ini, kolaborator dapat berpartisipasi memberikan bantuan spesifik, dengan target yang telah didata dalam platform KSBB.

Posisi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai penyedia platform bagi donatur dan penerima bantuan. Dengan demikian, peran utama Pemprov DKI Jakarta adalah mempersiapkan data warga yang layak menerima bantuan dan mempertemukannya dengan donatur yang ingin berkontribusi melalui platform KSBB.

Hingga 26 Oktober 2020, tercatat 224 kolaborator yang terdiri 143 kolaborator KSBB Pangan dan 81 kolaborator KSBB UMKM.

Di dalam KSBB UMKM, bantuan bukan hanya berupa materi. Melalui kolaborasi dengan lembaga lain, pelatihan diberikan pula.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), misalnya, memberikan pelatihan kepada 3.300 UMKM pada 5 Agustus-3 September 2020. Topik pelatihan di antaranya: strategi mengelola pelanggan, pelatihan higien sanitasi makanan dan minuman, serta sosialisasi sertifikasi halal.

Pemprov DKI pun berkolaborasi dengan perusahaan start-up seperti Gojek, Shopee, dan Bukalapak untuk memberikan pelatihan kepada peserta Jakpreneur. Materi pelatihan yang diberikan di antaranya: strategi pemasaran dengan menggunakan Whatssap Bisnis, restrukturisasi pinjaman, meningkatkan keuntungan pada masa pandemi melalui digital marketing, ide bisnis kreatif dan inovatif pada masa pandemi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Berbagai Kerja Sama dalam KSBB

Kepala Biro Kerja Sama Daerah Sekretariat Daerah DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan, sasaran KSBB adalah pihak yang mengalami kesulitan akibat pandemi COVID-19. Melalui berbagai program KSBB, Pemprov DKI Jakarta terus bekerja sama dengan lembaga, yayasan, perusahaan, individu, dan lain-lain untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

"KSBB Pangan untuk masyarakat kurang mampu, KSBB UMKM untuk UMKM yang mengalami penurunan pendapatan, KSBB Pendidikan untuk peserta didik dan tenaga pendidik yang memiliki keterbatasan dalam pembelajaran jarak jauh, KSBB Permukiman untuk kampung-kampung kumuh yang memerlukan peningkatan kualitas lingkungan." jelas Andhika.

"Respons masyarakat sangat positif, terutama dikarenakan bantuan yang diberikan tepat guna, sesuai dengan yang membutuhkan," ungkapnya.

KSBB Pangan dimulai sejak Ramadan lalu pada masa PSBB dan masih terbuka hingga saat ini. Donatur dapat memberikan bantuan dalam bentuk sembako, makanan siap saji, paket Lebaran, serra paket Tunjangan Hari Raya (THR). Adapun kriteria sasaran bantuan sama dengan penerima bantuan sosial pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

KSBB UMKM untuk membantu para pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang terdampak Covid-19, agar dapat kembali beraktivitas. Bantuan yang diberikan berupa pelatihan ( online/offline ), sarana dan prasarana, serta permodalan. KSBB UMKM menyasar UMKM binaan Jakpreneur untuk menjamin validitas dan sinkronisasi dalam program pembinaan Jakpreneur.

"Untuk KSBB Pendidikan, membantu siswa dan tenaga pengajar yang memiliki keterbatasan gawai dalam menjalankan kegiatan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di kala pandemi. Paket bantuan berupa smartphone atau tablet untuk peserta didik, dan komputer maupun laptop buat pendidik," tambah Andhika.

Kemudian, KSBB Penataan Permukiman berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana di RW-RW kumuh yang kebutuhannya telah tercatat dalam program Community Action Plan 2019. Hal ini untuk memastikan kolaborator yang ingin berkontribusi dalam penghijauan, sanitasi, maupun sarana di RW kumuh, dapat memberikan bantuan yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, KSBB Persampahan dan KSBB Tanaga Kerja masih dalam pembahasan. Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menjajaki kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Pada prinsipnya, peran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam KSBB adalah sebagai penyediaan platform. Artinya, penyampaian bantuan bisa dilakukan oleh donatur langsung kepada masyarakat, atau melalui agregator yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta." terang Andhika.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berperan dalam penyediaan data kebutuhan, menghubungi narahubung di lokasi (misalnya Ketua RW, Koordinator Lokasi Sementata/Loksem), dan memfasilitasi pemberian bantuan melalui Organisaai Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi DKI di wilayah terkait seperti Satpol PP dan Kelurahan.

Kemudian, pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong transparansi dan akuntabilitas bantuan melalui mekanisme Standard Operational Procedure (SOP) pemberian bantuan. Donator diwajibkan mengisi dan menandatangani formulir komitmen sebelum menyalurkan bantuan. Saat penyerahan bantuan ada Berita Acara Serah Terima (BAST) antara donatur dan penerima bantuan.