Liputan6.com, Jakarta: Anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia mengatakan Kapal Motor Bahuga Jaya yang tenggelam akibat ditabrak kapal tanker di Bakauheni, Lampung, Rabu kemarin, sudah berusia tua. Menurutnya, hal ini sangat berpengaruh bila dioperasikan.Â
Â
"Data yang kami dapat dari Indonesia Maritime Institute, Kapal Bahuga Jaya dengan nomor Imo 7206392 dibuat di galangan Ulstein MAK, Norwegia tahun 1972. Artinya umur kapal 40 tahun lebih, namun yang dilaporkan dalam Deperla kapal dibuat tahun 1992 atau lebih muda 20 tahun," kata Yudi di Jakarta, Kamis (27/9).
Â
Dari sisi kelayakan kapal, Yudi mengingatkan, kondisi kapal yang sudah uzur membuat kekuatan badan kapal juga menurun akibat korosi. Sehingga benturan kecil bisa membuat lambung kapal pecah. Apalagi kalau ditabrak kapal tanker.Â
Â
Sebelum tertabrak tanker, Yudi menjelaskan, KM Bahuga Jaya pernah mengalami mati mesin beberapa waktu lalu saat berlayar dari Bakauheni menuju Merak. Karena itu, Yudi mempertanyakan kelayakan dan sistem navigasi kapal milik PT Pel Atosim Lampung ini.Â
Â
Yudi juga mengingatkan kapal-kapal yang beroperasi di jalur padat apalagi mengangkut penumpang seharusnya dilengkapi radar modern yang dapat mendeteksi langsung jarak antarkapal, jarak kapal dengan daratan dan jarak kapal dengan daerah bahaya.Â
Â
"Sistem navigasi kapal sudah ketinggalan zaman karena kapalnya juga sudah tua tidak bisa mendeteksi keberadaan kapal didekatnya. Akibatnya kecelakaan pun tidak terhindarkan," imbuhnya.(ADI/ADO)
Â
"Data yang kami dapat dari Indonesia Maritime Institute, Kapal Bahuga Jaya dengan nomor Imo 7206392 dibuat di galangan Ulstein MAK, Norwegia tahun 1972. Artinya umur kapal 40 tahun lebih, namun yang dilaporkan dalam Deperla kapal dibuat tahun 1992 atau lebih muda 20 tahun," kata Yudi di Jakarta, Kamis (27/9).
Â
Dari sisi kelayakan kapal, Yudi mengingatkan, kondisi kapal yang sudah uzur membuat kekuatan badan kapal juga menurun akibat korosi. Sehingga benturan kecil bisa membuat lambung kapal pecah. Apalagi kalau ditabrak kapal tanker.Â
Â
Sebelum tertabrak tanker, Yudi menjelaskan, KM Bahuga Jaya pernah mengalami mati mesin beberapa waktu lalu saat berlayar dari Bakauheni menuju Merak. Karena itu, Yudi mempertanyakan kelayakan dan sistem navigasi kapal milik PT Pel Atosim Lampung ini.Â
Â
Yudi juga mengingatkan kapal-kapal yang beroperasi di jalur padat apalagi mengangkut penumpang seharusnya dilengkapi radar modern yang dapat mendeteksi langsung jarak antarkapal, jarak kapal dengan daratan dan jarak kapal dengan daerah bahaya.Â
Â
"Sistem navigasi kapal sudah ketinggalan zaman karena kapalnya juga sudah tua tidak bisa mendeteksi keberadaan kapal didekatnya. Akibatnya kecelakaan pun tidak terhindarkan," imbuhnya.(ADI/ADO)