Liputan6.com, Jakarta - Warga Perumahan Pendidikan dan Kebudayaan (PDK) Kota Bogor digegerkan dengan penemuan jasad bayi dengan kondisi masih terlilit ari-ari di dalam kardus.
Informasi dihimpun, penemuan jasad bayi itu pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang sedang bermain di komplek tersebut sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (11/11/2020).
Mereka mencium bau busuk dari dalam kardus. Karena penasaran, salah satu anak membuka kardus yang tergeletak di pinggir saluran air.
Advertisement
"Pas dibuka, ternyata mayat bayi. Anak-anak langsung lapor kepada kami yang kebetulan sedang piket," kata Johan Sekuriti Perumahan PDK.
Setelah dicek kebenarannya, Johan kemudian melapor ke pihak kepolisian setempat terkait temuan jasad bayi berjenis kelamin perempuan tersebut.
Paur Subbag Humas Polresta Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar membenarkan adanya temuan jasad bayi perempuan dalam kardus yang dibungkus plastik di Perumahaan PDK.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dibawa ke RSUD Kota Bogor
Kepolisian Sektor Bogor Utara telah melakukan olah TKP di lapangan. Dari hasil olah TKP, jasad bayi tersebut diperkirakan berusia 7-8 bulan kandungan.
"Masih terdapat ari-arinya, cuma kondisinya sudah membusuk dan bau menyengat," kata Rachmat.
Sebelum ditemukan, penjual bakso keliling bernama Karso sempat melihat kardus tersebut berada di tengah jalan pada Senin (9/11/2020) sekitar pukul 17.00 WIB. Karena menghalangi kendaraan yang melintas, Karso memindahkan kardus itu ke pinggir jalan.
"Waktu itu saksi berpikir dalam kardus dalamnya cuma sampah, jadi oleh dia dipindahin ke pinggir jalan dekat saluran air," terangnya.
Janin bayi tersebut kini sudah dibawa ke RSUD Kota Bogor. Sementara pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kuat dugaan, janin bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap. Karena tidak menginginkan bayi tersebut, akhirnya sang jabang bayi dikeluarkan secara paksa dalam rahim si perempuan itu.
"Diduga janin bayi lahir secara paksa atau aborsi. Penyidik sedang menyelidiki siapa pelaku pembuang janin bayi itu," pungkasnya.Â
Advertisement