Liputan6.com, Jakarta Polisi kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung). Kali ini lima orang diminta menghadap penyidik.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo menyampaikan, para saksi terdiri dari pihak internal dan eksternal Kejagung.
Baca Juga
"Pemeriksaan hari ini," tutur Ferdy saat dikonfirmasi, Kamis (12/11/2020).
Advertisement
Menurut Ferdy, para saksi adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kejagung yakni Karo Perencanaan Tahun 2019, ahli dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), peminjam nendera PT APM inisial MAI, pengawas cleaning service inisial AR dan HS.
"Selain pemeriksaan saksi-saksi, hari ini tim penyidik gabungan melakukan koordinasi dengan Jaksa Peneliti," jelas Ferdy.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo memastikan kebakaran hebat yang menghanguskan gedung Kejaksaan Agung disebabkan karena api dari puntung rokok. Dia menyatakan, kesimpulan yang didapat tim penyelidik dan penyidik tak mengada-ada.
"Tim penyidik gabungan kasus kebakaran Kejagung tak akan terjebak polititasi, sesuatu yang tak ada namun didorong supaya ada. Penyidik tak mengada-ada," ujar Ferdy dalam keterangannya, Sabtu (24/10/2020).
Ferdy menyatakan pihaknya sudah membeberkan secara gamblang penyebab terjadinya kebakaran di Kejagung pada Jumat 23 Oktober 2020 dalam konferensi pers.
Menurut Ferdy, sebelum penyelidik dan penyidik Polri menetapkan api dari puntung rokok sebagai penyebab kebakaran Kejagung, pihaknya telah lebih dahulu berkoordinasi dengan para ahli.
"Dalam proses penyelidikan dan penyidikan, tim penyidik gabungan polri sudah profesional dan menggunakan ahli yang profesional di bidang kebakaran," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :Â
Tiga Puntung Rokok Dibuang
Ferdy mengatakan terdapat tiga puntung rokok yang dibuang pekerja bangunan ke dalam polybag yang berisi sampah.
"Ada tiga puntung rokok yang dibuang ke polybag. Di dalam polybag itu ada sampah-sampah," ujarnya.
Ferdy mengatakan, dalam plastik sampah tersebut terdapat bahan yang mudah terbakar seperti kertas, potongan kayu hingga tiner. Menurut Sambo, hal tersebut yang menjadi pemicu munculnya api dan membakar Kejagung.
"Dekat dengan tiner, lem aibon sehingga api cepat tersulut," kata Ferdy.
Advertisement