Sukses

Pemprov DKI Sebut Pembangunan Infrastruktur Banjir Dimulai 2021

Juani Yusuf, mengatakan, pihaknya akan memulai mengerjakan infrastruktur banjir di ibu kota mulai tahun 2021.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Jakarta, Juani Yusuf, mengatakan, pihaknya akan memulai mengerjakan infrastruktur banjir di Ibu Kota mulai tahun 2021.

"Akhir tahun ini, sekitar November, Desember proses lelangnya, pada bulan Januari atau Februari 2021. Kalau ada pemenang lelangnya baru kita kerjakan karena kan multiyears, 5 tahun tidak masalah, begitu," kata Juani saat dihubungi, Kamis (12/11/2020).

Karena itu, saat ini mengantisipasi banjir, pihaknya melakukan pengerukan waduk, sungai, situ, hingga saluran air. Selain itu, ada peningkatan pembuatan drainase vertikal yang baru selesai 3 ribu dari target 5 ribu unit.

Meski demikian, Juani menerangkan, fokus DKI mengantisipasi curah hujan bulan Desember sampai Januari yang berpotensi banjir, yakni pengerukan.

"Itu yang sekarang lagi kita kerjakan ditambah dengan pembuatan drainase vertikal, yang sekarang lagi digenjot di lima wilayah," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

DKI Terus Bersiap

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyatakan pihaknya masih terus melakukan persiapan untuk antisipasi banjir di Ibu Kota.

Salah satu yang dipersiapkan yakni terkait tempat pengungsian berdasarkan protokol kesehatan virus corona atau Covid-19.

"Kita sudah minta kepada para wali kota untuk menyiapkan lokasi pengungsian yang lebih banyak. Kalau bisa hotel bintang satu dan dua, juga lokasi seperti wisma itu disiapkan," kata Sabdo dalam video YouTube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (6/11/2020).

Dia menjelaskan hal tersebut berdasarkan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar para pengungsi mendapatkan lokasi yang nyaman hingga saat pandemi Covid-19.

Selain itu, Sabdo menyatakan tidak akan membuat pengungsi dengan cara penyekatan guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Hanya saja, lanjut dia, para pengungsi akan dipisahkan setiap keluarga.

"Bagaimanapun kita berupaya memanusiakan mereka. Kalau bisa memang mereka masing-masing menempati satu kamar baik di GOR, di wisma, ataupun hotel itu lebih baik," jelasnya.