Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendukung usulan penetapan Hari Kebaya Nasional. Moeldoko menilai kebaya dapat memperkuat identitas budaya Indonesia.
"Saya kira usulan Hari Kebaya Nasional perlu disiapkan, mulai dari historinya hingga latar belakangnya. Silakan disusun untuk nanti suratnya disampaikan ke Presiden Joko Widodo," ujar Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Jakarta, Jumat (13/11/2020).
Dia mengaku siap mendukung penuh Hari Kebaya Nasional dan memikirkan bersama-sama penetapan tanggalnya. Kendati begitu, Moeldoko meminta adanya standar kebaya yang mencirikan identitas Indonesia dan cocok dengan generasi milenial.
Advertisement
Menurut dia, generasi milenial menjadi kunci dalam kampanye berkebaya. Moeldoko menekankan anak muda perlu ditantang untuk melakukan sesuatu yang bersifat aktualisasi, sehingga tumbuh rasa bangga memakai kebaya.
Dia berharap kebaya bisa mendapat pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Untuk itu, Moeldoko mengatakan perlunya penetapan jenis kebaya yang komprehensif.
"Karena jenis kebaya Indonesia cukup banyak. Tapi intinya, kami siap mendukung penuh," ucap Moeldoko.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ingin Jadi Ciri Khas
Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Rahmi Hidayati menyadari perlunya usaha untuk memperkenalkan kembali kebaya kepada generasi milenial. Terlebih, selama ini kebaya selalu indentik dengan ibu-ibu.
"Seperti sari dari India, kimono dari Jepang. Jadi kalau orang lihat perempuan pakai kebaya, langsung menyebut dari Indonesia," tutur Rahmi.
Rahmi ingin kebaya jadi ciri khas perempuan Indonesia. Dia pun berharap pemerintah dapat terlibat dalam kampanye kebaya dan mendeklarasikan Hari Kebaya Nasional.
Advertisement