Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengkritik sikap sejumlah elite politik di tengah Pilkada 2020 yang tak mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Dia juga menyentil sejumlah elite agama yang beberapa hari ini justru membuat kerumunan dan tidak mentaati protokol kesehatan.
Baca Juga
Hal ini menurut Abdul Mu'ti kontras dengan apa yang dilakukan terhadap pedagang yang mereka harus diuber-uber lantaran menggelar dagangan di tengah pandemi.
Advertisement
"Pedagang pasar diuber-uber, bahkan tidak boleh jualan karena dianggap tidak memenuhi protokol Covid-19. Mereka kehilangan mata pencaharian karena Covid-19. Tapi, elite politik dibiarkan melanggar protokol saat Pilkada, elite agama dibiarkan melanggar hanya karena orang besar," tulisnya dalam akun Instagram pribadi di @abe_mukti yang dikutip pada Minggu (15/11/2020).
Menurutnya, hal itu justru melukai perasaan sebagian masyarakat. Mengingat sikap seperti itu cenderung tak adil.
"Ini tidak benar dan melukai rasa keadilan," tegas Abdul Mu'ti.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Satgas Harus Berani
Sebelumnya, Abdul Mu'ti juga mendesak otoritas berwenang, dapat melakukan tindakan terhadap situasi pelanggaran protokol kesehatan. Salah satunya, acara yang menghimpun kerumunan massa dalam beberapa acara yang dihadiri Rizieq Shihab.
"Aparatur pemerintah, khususnya satgas Covid-19, seharusnya berani menegur dan menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol, baik acara pendidikan, perkantoran, keagamaan, dan kegiatan lain yang mengumpulkan massa," kata Abdul saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Sabtu (14/11/2020).
Abdul menilai, acara yang beberapa hari belakangan ini jelas melanggar protokol kesehatan karena menciptakan kerumunan, tanpa menjaga jarak, dan tidak ditindak tegas, adalah rangkaian giat Rizieq Shihab. Dia pun menyayangkan hal itu terjadi
"Semua pihak seharusnya mematuhi protokol Covid-19, termasuk acara Habib Rizieq Shihab," tegas dia.
Advertisement