Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, kerumunan massa yang tak mengindahkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19 dinilai sebagai pembunuh potensial bagi kelompok rentan.
Hal ini disampaikan Mahfud saat menyinggung protokol kesehatan Covid-19, yang dilakukan oleh simpatisan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab beberapa hari lalu.
Baca Juga
"Orang yang sengaja mengadakan kerumunan massa tanpa mengindahkan protokol kesehatan berpotensi menjadi pembunuh potensial terhadap kelompok rentan," tutur Mahfud dalam konferensi virtual, Senin (16/11/2020).
Advertisement
Menurut dia, apa yang diperlihatkan simpatisan Rizieq Shihab, bisa menggoyahkan semangat semua orang dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
"Pelanggaran secara nyata protokol kesehatan dengan berkumpulnya ribuan orang dalam sepekan terakhir ini bisa menggoyahkan segala upaya yang kita gunakan 8 bulan terakhir," ucap Mahfud.
Menurut dia, apa yang dilakukan semua pihak selama 8 bulan terakhir, telah menunjukkan kerja nyata bagaimana semua orang berusaha mencegah meluasnya penyebaran Covid-19, dengan mengedepankan protokol kesehatan. Hal itu pun dilalui dengan ribuan korban jiwa, termasuk kematian ratusan tenaga kesehatan.
"Upaya itu telah menghasilkan positif di mana masyarakat telah sadar menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Bahkan dalam data seluruh dunia, Indonesia termasuk yang sangat baik dalam angka kesembuhan, dan jumlah penduduk yang terinfeksi Covid-19 jauh di bawah rata-rata dunia, tapi kesembuhan di atas rata-rata dunia sehingga dianggap dunia yang baik," jelas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Saling Bekerja Sama
Lebih lanjut, Mahfud meminta seluruh elemen bangsa dapat mengajak masyarakat untuk bekerja sama menangani pandemi Covid-19.
Bukan malah mengadakan perkumpulan yang sarat potensi pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.
"Khusus kepada tokoh agama dan masyarakat diharapkan untuk memberikan contoh dan teladan kepada semua warga agar mematuhi protokol keehatan," kata Mahfud Md menandaskan.
Advertisement