Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah usaha di Tanah Air terpaksa gulung tikar. Namun, tidak demikian dengan usaha kuliner. Usaha kuliner justru mendapatkan peluang lebih besar dibanding sebelum pandemi Covid-19.
Seperti yang dialami pengusaha kuliner kebab, Hendy Setiono. Dia mengaku omzet bisnis kulinernya yang berbasis online naik enam kali lipat selama pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Kita percaya di balik krisis selalu ada peluang. Begitu kami mencoba untuk mengkonversi bisnis kami dari awalnya offline menjadi online ternyata penjualan online kami naik enam kali lipat," ujarnya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (17/11/2020).
Advertisement
Hendy menceritakan, di awal pandemi Covid-19, omzet bisnis kulinernya menurun 50 persen. Saat itu, bisnis yang ia jalani masih berbasis offline. Penurunan omzet lantaran pemerintah daerah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akibatnya, aktivitas warga di luar rumah dibatasi dan jumlah pengunjung outlet usaha kuliner menurun drastis.
"Secara omzet penjualan offline kami turun 50 persen dan itu sangat berimbas pada kerja sama operasional kami," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bisnis Alat Kesehatan
Tak hanya usaha kuliner, bisnis alat kesehatan juga berkembang pesat di masa pandemi Covid-19. Pengusaha alat kesehatan sterilisasi ultraviolet C, Yudhi Andrinto, mengatakan omzet penjualannya mengalami peningkatan cukup tinggi di masa pandemi Covid-19.
"Kalau alat kesehatan kenaikannya cukup tinggi terutama teman-teman dari HIPMI untuk masker, hand sanitizer dan sebagainya cukup tinggi. Bagi kami ini cukup menggembirakan," kata dia.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement