Sukses

Pemerintah Kota Bogor Siapkan Skema Jelang Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Kota Bogor tengah bersiap dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dengan melakukan sejumlah skema.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor tengah bersiap dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dengan melakukan sejumlah skema.

Di mana, nantinya dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan mendahulukan kelompok prioritas dengan pertimbangan risiko kesehatan lebih tinggi.

"Sasarannya orang yang berusia 18-59 tahun dengan estimasi 60 persen dari total jumlah penduduk Kota Bogor. Yang tidak boleh di antaranya ibu hamil, yang memiliki komorbid," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Selasa (17/11/2020).

Nantinya, sebanyak 660 ribu vaksin dengan sasaran penerima diprioritaskan. "Tenaga kesehatan, TNI/Polri, tenaga pendidik, petugas laboratorium, petugas pemulasaraan jenazah terinfeksi Covid-19, sopir ambulans, penggali kubur dan petugas-petugas yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor," jelas Sri.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, menuturkan, pihaknya telah menyiapkan infrastruktur pendukung, jalur distribusi, dan interval pemberian vaksin di Puskesmas Tanah Sareal, yang ditunjuk sebagai lokasi vaksinasi Covid-19.

Selain itu, juga melakukan pelatihan dan beberapa kali simulasi kepada tenaga kesehatan, tenaga keamanan dan relawan yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. "Senin kemarin kita lakukan simulasi vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal. Jumlahnya kurang lebih sekitar 350 orang," kata Dedie.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dilakukan Simulasi Kembali

Dedie menuturkan, pelaksanaan simulasi merupakan bagian dari persiapan jelang vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah pusat dalam waktu dekat ini.

Simulasi kembali dilaksanakan Rabu besok dan dijadwalkan akan dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Jadi orang yang akan disuntik vaksin harus sehat, bebas dari Covid-19 dan itu harus diuji melalui tes usap atau rapid test," jelas dia.

Namun demikian, keberhasilan dalam menangani pandemi ini bergantung kepada seluruh elemen masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan senantiasa menerapkan 3M.

"Semakin disiplin masyarakat patuh, maka semakin efektif penanganan pandemi Covid-19," tutupnya.