Liputan6.com, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 3,1 mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada Selasa (17/11/2020). Hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa terletak di koordinat 6,9 LS–108,47 BT, tepatnya di darat pada jarak 8 kilometer arah barat laut Kuningan dengan kedalaman 6 kilometer.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis kerak dangkal atau hallow crustal earthquake.
"Yang diduga kuat akibat aktivitas sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan, Jawa Barat. Jika kita perhatikan lokasi episenter gempa ini tampak lokasinya tepat berada di sebelah timur lereng Gunung Ciremai," kata Daryono dalam keterangan tertulis, Selasa (18/11/2020).
Advertisement
Menurut dia, sesar Ciremai merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun.
"Sebelumnya pada 29 September 2019 di wilayah ini juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 yang mengguncang wilayah Kuningan, Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong. Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Februari 2018 dengan kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belum Ada Gempa Susulan
Daryono menjelaskan, hasil monitoring BMKG pada pagi ini, belum menunjukkan adanya gempa susulan atau aftershock. Oleh karena itu, Daryono mengimbau agar masyarakat tetap tenang.
Sementara, berdasarkan peta tingkat guncangan atau shakemap dan laporan dari masyarakat, gempa dirasakan di wilayah Kuningan, Cigugur, Cibulan dan sekitarnya.
"Dengan skala Intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut," ucapnya.
Advertisement