Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan dibutuhkan kerelaan hati dari masyarakat untuk melakukan tes terkait virus guna mencegah penyebaran semakin meluas. Khususnya, bagi masyarakat yang pernah mengikuti kerumunan, termasuk selama liburan panjang dan demo Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
"Tes swab (Covid-19) di Puskesmas, tidak dipungut biaya," tegas Doni dikutip dari siaran persnya, Minggu (22/10/2020).
Dia menyadari kesulitan yang dihadapi petugas di lapangan. Untuk itu, Doni berharap dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat di setiap daerah, termasuk para Ketua RT dan Ketua RW dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Advertisement
"Sampaikan bahwa kami akan melakukan test massal, dimulai dari keluarga inti yang positif. Ini bagian dari upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak," ujarnya.
"Karenanya perlu kerja sama yang baik dan harmonis. Semua harus dilakukan dengan pendekatan humanis," sambung Doni.
Kepala BNPB itu meminta Satgas Covid-19 daerah untuk melanjutkan pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak (tracing) untuk menemukan kasus positif. Jika ditemukan, segera dilakukan karantina di tempat yang telah ditentukan baik bagi orang tanpa gejala maupun yang sudah bergejala, agar dapat diselematkan
"Bagi yang positif, pemerintah menyediakan fasilitas isolasi mandiri. Jangan ragu untuk ikut test, dan jangan takut kalau positif," kata Doni.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tes Massal di Petamburan
Selain itu, dia mengingatkan petugas selalu melakukan pendekatan secara persuasif dalam memeriksa dan melacak kasus positif Covid-19. Hal itu, kata Doni, dapat mulai dilakukan dengan melacak kontak Lurah Petamburan.
"Selanjutnya tes massal dari keluarga inti semua yang positif," ucap Doni Monardo.
Laporan peserta rapat menyebutkan, baik yang di Petamburan maupun di Megamendung, petugas kesehatan masih kesulitan untuk melakukan pelacakan. Mereka dihalang-halangi ketika hendak masuk melakukan tracing dan tracking. Adapun hal tersebut dapat membuat penyebaran Covid-19 semakin meluas.
Advertisement