Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Minggu (22/10/2020) malam.
Di hari kedua KTT G-20 ini, Jokowi membahas pembangunan masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.
Hal ini termasuk upaya pengentasan kemiskinan, kesenjangan, anti korupsi, pemberdayaan perempuan dan pemuda. Kemudian, pendidikan, pariwisata, ekonomi digital, serta upaya pengendalian perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
Advertisement
Seperti diketahui, dalam sesi pertama KTT Sabtu kemarin, Jokowi mendorong negara-negara G-20 untuk memberikan perhatian bagi akses terhadap vaksin Covid-19 yang harus dibuka kepada semua negara. Komitmen politik negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan.
Jokowi juga memandang perlunya dukungan untuk pemulihan ekonomi dunia. Terkait hal tersebut, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar US$2,5 triliun agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya.
Pemulihan ekonomi dunia tersebut memerlukan perhatian negara-negara G20. Salah satunya soal bantuan restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah.
"Restrukturisasi utang ini harus dibarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang termasuk transparansi data dan dijaganya keberlanjutan fiskal," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Didampingi Sejumlah Menteri
Adapun rangkaian KTT G20 tahun 2020 berlangsung di Kota Riyadh, Arab Saudi. KTT ini akan diakhiri dengan seremoni penutupan yang juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta para kepala negara atau pemerintahan negara-negara G20 lainnya.
Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sherpa G-20 Indonesia Rizal Affandi Lukman yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Suminto.
Â
Â
Advertisement