Liputan6.com, Bandung - Sebuah objek tak dikenal gegerkan warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Minggu 22 November 2020 malam lantaran mirip UFO. Benda langit itu melintas di atas Dusun Kertajaga RT 02 RW 01 Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican.
Sejumlah warga Desa Bantarsari, tetangga Desa Sukajaya, mengabadikan peristiwa itu dalam video yang kemudian diunggah akun Instagram @ciamis.info.
Baca Juga
Kejadian itu berlangsung selepas pukul 19.00 WIB.
Advertisement
Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rhorom Priyatikanto belum bisa memastikan objek yang melintas di langit Kabupaten Ciamis, Jawa Barat merupakan benda langit atau tidak. Termasuk UFO.
"Masih terlalu awal untuk berspekulasi apakah fenomena yang terekam merupakan sampah antariksa yang mengalami re-entry dan terbakar di atmosfer Bumi," ujar Rhorom kepada Liputan6.com, Bandung, Senin (23/11/2020).
Rhorom mengatakan, masih terlalu dini pula untuk berspekulasi objek itu adalah meteor. Alasannya, jejak cahaya yang terekam dalam video tidak terlalu jelas.
Jika objek itu berupa meteor berukuran besar sekira berukuran satu meteran, biasanya bersifat sporadis sehingga tidak bisa diprediksi waktu dan lokasi jatuhnya. Namun, lanjut dia, dalam pantauan otoritasnya di situs orbit.sains.lapan.go.id terdapat beberapa sampah antariksa yang melintas di atas Pulau Jawa pukul 20.00 WIB semalam.
"Satu di antaranya melintas di atas wilayah Ciamis meski saat itu memang tidak terlalu rendah," kata Rhorom kemungkinan benda yang disangka UFO itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Imbauan
Rhorom melanjutkan beberapa objek yang melintas di atas Indonesia itu berketinggian rendah atau kurang dari 150 kilometer adalah serpihan roket Falcon 9.
Berdasarkan berita di kanal tekno Liputan6.com pada 3 September 2020, roket itu milik perusahaan SpaceX yang belum lama ini telah sukses mengirim dan membawa pulang astronot NASA ke dan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) menggunakan layanannya.
Rhorom mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berspekulasi apalagi mengaitkannya dengan hal supranatural. Selain itu, Rhorom menambahkan bila ada rekaman serupa, masyarakat dimohon menyertakan informasi waktu, lokasi dan arah pandang atau arah mata angin dan sudut ketinggian dari horizon.
"Dengan demikian, akan lebih mudah melakukan identifikasi dan mencari penjelasan," jelas Rhorom.
Advertisement