Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra menyatakan, kasus dugaan korupsi yang menjerat kadernya Edhy Prabowo akan dijadikan pelajaran. Edhy Prabowo resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap perizinan pengelolaan Perikanan atau Komoditas Perairan Sejenis Lainnya Tahun 2020.
"Kami menjadikan peristiwa ini sebagai sebuah pelajaran yang berharga bagi kami dalam mengelola setiap kepercayaan yang diberikan kepada kami," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam sebuah video pada Jumat (27/11/2020).
Baca Juga
Atas peristiwa yang mencoreng nama partainya, Muzani menyampaikan permohonan maaf ke seluruh rakyat Indonesia. Terutama kepada mereka yang kehidupannya bersentuhan langsung Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Advertisement
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini, terutama kepada masyarakat kelautan dan perikanan," sebut dia.
Muzani juga turut menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi selaku pihak yang telah mengamanatkan jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Edhy Prabowo.
"Kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, yang terhormat Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Maruf Amin, serta seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju. Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini," kata Sekjen Gerindra ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Edhy Prabowo meminta maaf
Edhy Prabowo resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap perizinan pengelolaan Perikanan atau Komoditas Perairan Sejenis Lainnya Tahun 2020 oleh KPK.
Berbalut rompi oranye dengan tangan diborgol, Edhy Prabowo langsung menyatakan mundur dari jabatan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus kursi kabinet yang dia duduki saat ini.
"Nanti saya akan mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri," kata dia, di Gedung KPK, Kamis (26/11/2020) dini hari.
Dalam kesempatan itu juga, Edhy Prabowo meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, serta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, sebagai konsekuensinya menyandang status tersangka korupsi yang telah ditetapkan KPK.
"Saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah menghianati kepercayaan beliau. Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," ucap Edhy Prabowo.
Advertisement