Sukses

Kementan Berharap Evaluasi ToT-ToF SIMURP di NTB Jadi Ajang Tukar Informasi

Pertemuan ini adalah evaluasi pelaksanaan pelatihan TOT bagi penyuluh pertanian dan TOF bagi petani SIMURP berbasis Climate Smart Agriculture.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Evaluasi ToF dan ToT SIMURP Berbasis CSA, 21-22 Desember 2020 di Hotel Jayakarta Senggigi, Lombok Barat, menjadi ajang tukar informasi para alumni kegiatan Training of Trainer (ToT) dan Training of Farmers (ToF).

Kegiatan ini diikuti 40 peserta yang berasal dari 6 kecamatan di Lombok Tengah. Yaitu Kecamatan Praya, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah, Praya Timur, dan Jonggat.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Husnul Fauzi, berharap kegiatan ini menjadi ajang tukar informasi sesama alumni ToT dan ToF.

"Kita berharap mereka bisa berbagi informasi mengenai masalah serta pemecahannya. Khususnya dalam menerapkan konsep CSA di lapangan. Tentunya yang sesuai dengan materi ToT dan ToF yang telah mereka dapatkan," katanya.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan tujuan pertemuan ini adalah melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan TOT bagi penyuluh pertanian dan TOF bagi petani SIMURP berbasis Climate Smart Agriculture.

"Kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai September. Kita ingin tahu bagaimana petani dan penyuluh peserta ToT dan ToF bisa menyerap ilmu yang dibagikan. Apa saja kendala serta bagaimana mereka bisa mengimplementasikan di lapangan," katanya.

Dijelaskan Dedi Nursyamsi, pelaksanaan Proyek SIMURP terfokus pada kegiatan Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim.

"Kegiatan CSA bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap  perubahan iklim, mengurangi resiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta meningkatkan pendapatan petani khususnya di daerah irigasi proyek SIMURP," katanya.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project atau SIMURP, merupakan proyek yang bersumber dari Loan Agreement antar Pemerintah Indonesia dengan World Bank (WB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

"Pengelolaannya ada pada lintas empat kementerian dan lembaga yaitu Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Meningkatkan Intensitas Pertanaman

Menurut Mentan SYL, tujuan Proyek SIMURP adalah optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan dengan target luas areal seluas 276.000 hektare.

"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas pertanaman (IP) padi dari target 180% menjadi 200%," katanya.