Sukses

4 Pernyataan Terkini Jokowi soal Kasus Covid-19 di Indonesia

Presiden Jokowi sempat menyoroti lonjakan kasus baru Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang cukup drastis beberapa hari terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyampaikan perkembangan terkini kasus Corona Covid-19 di Indonesia.

Namun kali ini, Jokowi menyebut, tren kasus aktif dan kesembuhan Covid-19 di Indonesia memburuk. Menurut dia, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebesar 13,41 persen per 29 November 2020, naik dibanding pekan sebelumnya.

"Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen. Meskipun ini, ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (30/11/2020).

Selain itu, Jokowi sempat menyoroti lonjakan kasus baru Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang cukup drastis beberapa hari terakhir.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta agar dua provinsi tersebut diberikan perhatian khusus agar kasusnya dapat ditekan.

Lantas, dia meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan kepala daerah untuk memegang penuh kendali penanganan Covid-19.

Berikut deretan pernyataan terkini Jokowi terkait kasus Corona Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 6 halaman

Sebut Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Memburuk

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, tren kasus aktif dan kesembuhan Covid-19 di Indonesia memburuk.

Dia menyampaikan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebesar 13,41 persen per 29 November 2020, naik dibanding pekan sebelumnya.

"Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen. Meskipun ini, ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (30/11/2020).

"Minggu yang lalu masih 12,78 (persen), sekarang 13,41 (persen)," sambungnya.

 

3 dari 6 halaman

Angka Kasus Kesembuhan Covid-19 Juga Buruk

Bukan hanya itu, Jokowi mengatakan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Tanah Air juga mengalami penurunan dibandingkan minggu lalu.

Adapun pada pekan ini, kesembuhan Covid-19 berada di angka 83,44 persen, sementara minggu lalu 84,03 persen.

"Ini semuanya memburuk, semuanya," ucap dia.

 

4 dari 6 halaman

Jateng dan Jakarta Perlu Perhatian Khusus

Jokowi pun menyoroti lonjakan kasus baru Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang cukup drastis beberapa hari terakhir. Dia meminta agar dua provinsi tersebut diberikan perhatian khusus agar kasusnya dapat ditekan.

"Saya ingin ingatkan bahwa ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus karena peningkatan dalam Minggu ini, dalam dua-tiga hari ini peningkatannya sangat drastis sekali yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta," kata Jokowi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus baru Covid-19 di Jawa Tengah bertambah 2.036 dan DKI Jakarta 1.431 pada 29 November 2020.

Sementara, pada 28 November, kasus positif virus Corona di Jakarta bertambah 1.370 dan Jawa Tengah bertambah 1.118.

"Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis," ucap Jokowi.

 

5 dari 6 halaman

Minta Kepala Daerah Pegang Penuh Kendali Penanganan Covid-19

Jokowi lantas meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan kepala daerah untuk memegang penuh kendali penanganan Covid-19.

Bukan hanya urusan kesehatan, kata dia, namun juga masalah ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Saya minta Menteri Dalam Negeri mengingatkan sekali lagi, kepada para gubernur, bupati, dan wali kota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayah masing-masing yang berkaitan dengan masalah Covid-19 dan juga yang berkaitan dengan masalah ekonomi," jelas Jokowi.

Dia menekankan, kepala daerah wajib melindungi keselamatan warganya. Jokowi kembali mengingatkan bahwa keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi.

"Dengan memegang angka-angka kasus, kasus aktif, angka kesembuhan angka kematian dan indikator-indikator ekonomi yang ada," tegas Jokowi.

Pada rapat terbatas sebelumnya, Jokowi juga meminta Tito Karnavian menegur kepala daerah yang melanggar protokol kesehatan, khususnya berkerumun saat pandemi Covid-19. Dia mengatakan, kepala daerah seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

6 dari 6 halaman

Mini Lockdown ala Jokowi