Liputan6.com, Makassar: Sekitar 350 karyawan Pabrik Gula Arasoe, Camming--di Kabupaten Bone, dan Takalar, berunjuk rasa di halaman Kantor PT Perkebunan Nusantara XIV Makassar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini. Mereka mendesak tender penjualan gula oleh PTPN dilakukan secara transparan, terutama sejak gula impor merambah pasar dalam negeri. Menurut karyawan, tidak transparannya tender penjualan gula membuat kondisi keuangan perusahaan semakin sulit. Akibatnya, selama dua bulan terakhir, para karyawan ketiga pabrik gula tersebut tak menerima gaji.
Berdasarkan pemantauan SCTV, selain membentangkan spanduk dan menyebarkan pamflet, demonstran juga menyampaikan tuntutan dalam bentuk orasi. Mereka mendesak direktur utama PTPN XIV mundur. Di mata karyawan, pimpinan perusahaan itu tak mampu mengatasi praktik mafia gula impor yang meresahkan mereka.
Pengunjuk rasa juga mendesak kontrak dengan pengimpor gula tak lagi diperpanjang. Tujuannya untuk memulihkan keuangan perusahaan. Mereka juga menuntut harga gula lokal diselamatkan dari keadaan yang terus terpuruk akibat peredaran gula impor.(SID/Iwan Taruna)
Berdasarkan pemantauan SCTV, selain membentangkan spanduk dan menyebarkan pamflet, demonstran juga menyampaikan tuntutan dalam bentuk orasi. Mereka mendesak direktur utama PTPN XIV mundur. Di mata karyawan, pimpinan perusahaan itu tak mampu mengatasi praktik mafia gula impor yang meresahkan mereka.
Pengunjuk rasa juga mendesak kontrak dengan pengimpor gula tak lagi diperpanjang. Tujuannya untuk memulihkan keuangan perusahaan. Mereka juga menuntut harga gula lokal diselamatkan dari keadaan yang terus terpuruk akibat peredaran gula impor.(SID/Iwan Taruna)