Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Sosial, Kementerian Desa bersama Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (Patri) membagikan bansos sembako kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19, di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Kabag Hukum Organisasi dan Tata Laksana Kemendes Priyo Supranggono mengatakan, pemberian sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19 ini merupakan bagian dari bela negara.
"Saya juga dari keluarga dan masyarakat yang hidup dalam bermasyarakat, dan bernegara itu harus saling tolong menolong, karena sudah menjadi bela negara," kata Priyo dalam keterangannya, Selasa (1/12/2020).
Advertisement
Sebagai gambarannya, lanjut dia, sembako untuk terdampak Covid-19 yang dikirimkan pada 22 Desember 2020, sudah menyasar ribuan kepala keluarga. Kawasan Lenteng Agung sebanyak 760 KK, untuk daerah Pasar Minggu sebanyak 200 KK dan wilayah Cawang 800 KK.
"Pembagian tersebut diserahterimakan kepada pihak RW setempat untuk dibagikan kepada warga," jelas Priyo.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perintah Presiden
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat pada awal Januari 2021. Hal ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat sehingga perekonomian Indonesia dapat bergerak.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2021 dari Istana Negara Jakarta, Rabu (25/11/2020).
"Pak Mensos, di awal Januari 2021, (bansos) juga harus segera diberikan kepada penerima manfaat, kepada masyarakat agar belanja masyarakat meningkat, agar konsumsi masyarakat meningkat. Sehingga juga menggerakkan ekonomi di lapisan bawah," kata Jokowi.
Dia mengingatkan seluruh jajaran menteri untuk tidak terjebak ke dalam rutinitas di masa krisis akibat pandemi Covid-19. Jokowi ingin para menteri bekerja dengan cara-cara baru dan luar biasa dalam menangani dampak Covid-19.
"Kita harus bekerja lebih cepat karena kita, sudah saya sering saya sampaikan, kita dalam kondisi krisis, semangatnya, auranya harus berbeda tidak pada kondisi normal," ucap dia.
Advertisement