Sukses

Mulai 1 Desember, Transjakarta Sediakan Wifi Berkecepatan Tinggi di Seluruh Halte

Fasilitas wifi berkecepatan 20 Mbps ini dapat dinikmati seluruh pelanggan Transjakarta tanpa bayar dan tanpa batas kuota.

Liputan6.com, Jakarta - PT Transjakarta menyediakan wifi berkecepatan tinggi tanpa bayar dan tanpa batas kuota di seluruh halte pada 13 koridor mulai Selasa (1/12/2020).

Direktur Utama Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo menyatakan, wifi tersebut dapat digunakan oleh seluruh pelanggan. Kata dia, wifi tersebut didukung dengan kapasitas sebesar 5GB Bandwith secara total di tahun 2020.

"Dengan kapasitas sebesar itu, fasilitas WIFI ini memiliki kecepatan atau high speed yang sangat tinggi yakni mencapai 20 Mbps yang dapat dinikmati seluruh pelanggan Transjakarta tanpa bayar dan tanpa batas kuota," kata Sardjono di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Selain itu, kata dia, pelanggan dapat menggunakan fasilitas tersebut tanpa harus melakukan registrasi dan terbuka aksesnya. Pelanggan hanya perlu mengaktifkan di gawai masing-masing dan hubungkan pada Tije-High Speed Wifi.

Lalu kata Sardjono, fasilitas tersebut aktif berdasarkan waktu operasional layanan halte. Rencananya kapasitas bandwidth akan ditingkatkan menjadi 10 GBps pada 2021.

"Peningkatan akan terus dilakukan seiring bertumbuhnya jumlah pelanggan sehingga kualitas layanan kecepatan internet bagi pelanggan Transjakarta tetap stabil dan terjaga," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Penumpang Transportasi Umum Mulai Meningkat

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan adanya peningkatan kapasitas lalu lintas saat pelaksanaan PSBB masa transisi yang berlangsung sejak 12 Oktober 2020.

"Kenaikan nya dibandingkan dengan PSBB kedua kemarin kemudian PSBB transisi itu sekitar 13,4 persen," kata Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Selain itu, dia menyatakan adanya kenaikan volume penumpang angkutan umum di Ibu Kota. Seperti halnya Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL yang mencapai 29 persen dan unik penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) terjadi kenaikan penumpang sebesar 32,6 persen.

Kendati begitu, Syafrin menyatakan pihaknya belum menerapkan pelaksanaan sistem ganjil genap di Ibu Kota. Sebab saat ini kasus positif Covid-19 masih fluktuatif.