Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko enggan berkomentar terkait sejumlah nama yang disebut akan menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis. Menurut dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki kunci tersendiri untuk menentukan sosok pengganti Idham.
"Presiden juga punya kunci sendiri untuk menentukan siapa yang akan menjabat," kata Moeldoko kepada wartawan, Selasa (1/2/2020).
Baca Juga
Dia tak mempermasalahkan banyaknya spekulasi di tengah masyarakat terkait calon Kapolri. Moeldoko menyebut, masyarakat memiliki hak untuk berpendapat.
Advertisement
"Biarkan masyarakat berspekulasi, biarkan masyarakat berkalkulasi. Itu masyarakat punya hak untuk itu," ujarnya.
Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) melihat bursa calon Kapolri bakal semakin memanas memasuki Desember 2020. Hasil pemantauan, awalnya ada delapan pati Polri berpeluang besar menggantikan Kapolri Idham Azis nanti.
Mereka adalah Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri).
Kemudian untuk bintang dua ada Irjen Nana Sudjana (Eks Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadil Imran (Kapolda Metro Jaya). Belakangan bertambah lagi satu nama, yakni Irjen Dofiri (Kapolda Jabar).
Presidium IPW Neta S Pane, menyebut sederet nama pati Polri itu memiliki peluang sama. Termasuk bagi pati bintang dua yang berpeluang naik menjadi bintang tiga pada Desember 2020 nanti. Ini dikarenakan ada dua bintang tiga Polri memasuki masa pensiun, yakni Sestama Lemhanas Komjen Pol Didid Widjanardi dan Kepala BNN Komjen Heru.
Nama paling santer bakal diberi kesempatan naik menjadi bintang tiga adalah Irjen Nana Sudjana. Namun, baru-baru ini dia kena rotasi dari jabatan Kapolda Metro Jaya akibat kerumunan massa Habib Rizieq Shihab di Petamburan. Surat pencopotan langsung dari Kapolri Idham Azis.
Kemudian ada juga nama Irjen Fadil Imran yang kini menggantikan posisi Irjen Nana di Kapolda Metro Jaya. Waktu pensiun yang terhitung hingga 2024, membuat namanya cukup santer menjadi Kapolri di masa depan.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gatot Disebut Paling Berpeluang
Dari sederet bursa calon Kapolri, kata Neta, nama Gatot cukup besar berpeluang. Sebelum terpilih Idham Azis sebagai Kapolri, Gatot sempat digadang-gadang menduduki posisi tertinggi di kepolisian itu. Sayang kesempatan belum didapat. Presiden Jokowi dan atas kesepakatan DPR, kemudian menunjuknya sebagai Wakil Kapolri.
"Potensi Gatot untuk jadi Kapolri cukup besar dibanding jenderal-jenderal lain, mengingat dia menjabat sebagai Wakapolri yang tinggal selangkah lagi menjadi Kapolri," ujar Neta kepada merdeka.com, Jumat pekan lalu.
Advertisement