Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran menteri untuk berkonsentrasi pada realisasi anggaran 2020. Hal ini mengingat saat ini sudah memasuki penghujung 2020 dan tersisa tiga minggu lagi menuju 2021.
"Ini tinggal kurang lebih tiga minggu, hanya tinggal tiga minggu, praktis tinggal tiga minggu. Jadi, semuanya saya minta konsentrasi kepada yang namanya realisasi belanja 2020," ujar Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna dari Istana Negara Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Selain itu, dia meminta kementerian/lembaga segera membelanjakan anggaran 2021 mulai awal tahun atau Januari. Khsusunya, kementerian-kementerian yang memiliki anggaran belanja yang besar.
Advertisement
"Saya ingatkan sekali lagi, belanja-belanja semuanya bisa segera direalisasikan di awal Januari, di awal tahun, sehingga mestinya lelang dimulai sekarang karena DIPA-nya (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) sudah kemarin dibagikan bisa dilelangkan segera," jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi meminta jajarannya untuk memaksimalkan realisasi belanja anggaran pada kuartal IV 2020. Hal ini guna memulihkan perekonomian Indonesia yang terkontraksi pada kuartal sebelumnya akibat pandemi Covid-19.
"Kuartal keempat ini sangat penting agar bisa memperbaiki lagi. Syukur bisa masuk ke positif di kuartal yang keempat sehingga belanja, spending harus menjadi kejar-kejaran kita semua," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna, Senin 2 November 2020.
Jokowi optimistis apabila belanja anggaran segera direalisasikan, maka ekonomi Indonesia dapat tumbuh positif di kuartal IV 2020. Pasalnya, belanja anggaran dinilai dapat menggairahkan perekonomian dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tumbuh 0,4 Persen
Dalam APBN 2021, pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp 2.750 triliun. Jokowi menyebut alokasi ini tumbuh 0,4 persen dibandingkan anggaran belanja pada 2020.
Adapun alokasi belanja negara ini terdiri dari, belanja untuk kementerian/lembaga sebesar Rp 1.032 triliun serta transfer daerah dan dana desa sebesar Rp 795,5 triliun. Jokowi menekankan bahwa alokasi belanja tersebut digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan prioritas pembangunan di berbagai bidang.
Dia meminta jajaran menteri, lembaga negara, dan pemerintah daerah untuk segera membelanjakan anggaran tersebut. Pasalnya, belanja pemerintah menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia yang kini masih melesu akibat pandemi Covid-19.
Advertisement