Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Makmur dan Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) melakukan panen raya padi di Desa Mekarsari, Cianjur, Jawa Barat.
Selain itu, bersama PT Garuda Tasco International, dirinya juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk Gapoktan Mekar Makmur berupa 10 unit alat penyemprot Tasco 425, 10 unit alat penyemprot elektrik Tasco ES17, 5 unit mesin mistblower MBS 650 Turbo, dan 5 unit mesin pemotong rumput TAC 328.
Baca Juga
"Ini merupakan wujud gotong royong antara lembaga negara (MPR RI), organisasi kemasyarakatan (Gerak BS), dunia usaha (PT Garuda Tasco International), dan Gapoktan (Mekar Makmur) dalam memajukan pertanian. Gotong royong yang patut dicontoh oleh lembaga negara, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha lainnya," ujar Bamsoet dalam panen raya padi Bersama Gapoktan Mekar Makmur, di Cianjur, Selasa (1/12/20).
Advertisement
Turut hadir antara lain Kapolres Cianjur AKBP Mochammad Rifai, Camat Cianjur Tom Dani Mardiat, Sekdis Pertanian Kabupaten Cianjur Iwan Setiawan, Kepala Desa Mekarsari Ujang Rahmat dan Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Mekarsari Wilman Solihin.
Calon Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengungkapkan, GAPOKTAN Mekar Makmur memiliki sekitar 300 anggota, terdiri dari delapan kelompok tani. Dua diantaranya adalah kelompok tani wanita dan satu diantaranya pemuda tani.
"Kehadiran pandemi covid-19 telah membuka mata kita untuk memperhatikan sektor pertanian yang selama ini cenderung diabaikan. Ketika berbagai sektor penyangga perekonomian nasional mengalami kontraksi pada kuartal II 2020, sektor pertanian justru menjadi satu-satunya sektor yang tetap tumbuh positif. Menyumbang 15,46 persen terhadap produk domestik bruto. Meningkat dari kuartal I sebesar 12,84 persen," ungkap Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, meskipun sektor pertanian terbukti mampu bertahan di masa pandemi, namun secara global kontribusinya terhadap total ekspor masih kecil. Pada bulan Agustus 2020, misalnya, kontribusinya tercatat hanya 2,61 dari total ekspor.
"Di sinilah pentingnya membangun perspektif untuk tidak serta merta memandang kondisi tersebut sebagai sebuah persoalan. Melainkan justru melihat bahwa ini adalah sebuah peluang meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian. Karena, pasar dunia yang mencapai 7,4 miliar jiwa adalah setara 28 kali lipat pasar domestik," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menekankan perlunya optimalisasi dukungan kebijakan nasional dan daerah yang berpihak kepada petani. Mengingat 93 persen mayoritas petani Indonesia adalah petani kecil, yang sangat membutuhkan dukungan fasilitas dan bantuan untuk membantu meningkatkan kinerja produksinya.
"Apalagi dalam situasi pandemi saat ini, selain fasilitas atau bantuan, diperlukan juga protokol produksi yang dapat menjamin kualitas dan keamanan pangan yang terbebas dari Covid-19," pungkas Bamsoet.