Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyatakan, ada empat poin kendala terhadap testing virus corona di masyarakat. Hal tersebut, menurutnya menyebabkan hasil dari tiap provinsi di Indonesia belum memiliki standar yang sama sekira 10 ribu tes per hari.
"Sebaran laboraturium tidak merata, provinsi besar memiliki sebaran lab yang cukup banyak, seperti di DKI, Jatim, Jabar, tapi lain halnya dengan Aceh, Riau, atau Jambi, jumlah labnya kurang dari 10, itu juga menjadi faktor," kata Dewi saat jumpa pers di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Baca Juga
Faktor kedua adalah keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM yang mumpuni dalam testing penyakit infeksius. Menurut Dewi, proses pengetesan Covid-19 memiliki beberapa titik krisis sehingga berpengaruh terhadap sampel diuji.
Advertisement
"Jadi SDM harus mumpuni dalam pengambilan dan pengiriman sampel, mereka harus bisa menjaga kualitasnya dan memastikan alat pengujian berjalan baik dengan logistik yang cocok," ungkap Dewi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Komitmen dan Kualitas Lab
Dewi menambahkan, faktor ketiga dan keempat yakni komitmen SDM penguji sampel dan kualitas laboratorium. Kondisi ini menyebabnya jumlah tes dilakukan perharinya bisa cenderung berbeda, antara tes dilakukan pada hari biasa dan akhir pekan. Dewi mengamati, angka di akhir pekan jumlah sampel diuji bisa lebih rendah ketimbang hari biasa.
"Jadi ini dibutuhkan komitmen agar bisa merata antara yang dites setiap harinya, agar antara data akhir pekan dan hari biasa jumlahnya bisa sama, tidak terjadi penurunan," Dewi menandasi.
Advertisement