Liputan6.com, Jakarta Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DKI Jakarta Adi Dasmin menyatakan sebagian besar orangtua murid menyetujui, rencana sekolah tatap muka di sekolah pada awal tahun 2021.
"Saya melakukan survei terhadap warga DKI Jakarta dan mendapatkan beberapa pendapat dari orangtua murid," kata Dasmin saat diskusi dialektika demokrasi di gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/12/2020).
Dasmin menjelaskan pendapat orangtua itu di antaranya mereka setuju dilakukan sekolah tatap muka dari di semua tingkatan sekolah karena mereka tidak mampu lagi membimbing putra-putrinya di rumah.
Advertisement
"Yang paling banyak setuju, orangtua dengan anak yang sekolah di tingkat sekolah dasar (SD)," ungkap Dasmin seperti dikutip dari Antara.
Kata Dasmin, menurut orangtua murid, mereka sebagian besar sudah lupa materi pembelajaran di sekolah untuk membimbing anaknya di rumah. Bahkan sebagian dari mereka menyuruh anaknya untuk cepat-cepat sekolah.
Selain itu, sebagian orangtua mengaku tidak menguasai teknologi dalam pembelajaran daring yang sudah dilakukan selama ini.
Alasan lainnya, para orangtua merasa tidak mampu membimbing dan mengarahkan putra dan putrinya untuk belajar, karena sarana prasarananya tidak mencukupi.
"Misalnya, orangtua ada tiga anaknya yang bersekolah, sementara alat-alatnya tidak mencukupi, maka itu menjadi rebutan," jelas Dasmin.
Sehingga kata dia, dengan kendala yang sangat luar biasa itu, membuat orangtua menyetujui agar anak-anaknya sekolah tatap muka, di tengah pandemi COVID-19.Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
DKI Akan Lakukan Kajian
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pada Desember mendatang Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kajian lebih dalam kebijakan sekolah tatap muka yang diinstruksikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mengenai tatap muka di sekolah, kami sudah mendengar arahan dari kementerian, tapi kami akan lebih jauh lagi mengkaji, karena kondisinya di tiap daerah tentu beda-beda," kata Anies.
Selain itu, kata Anies, pihaknya akan mengkonsultasikan lebih lanjut dengan para ahli di bidang kesehatan dan di bidang pendidikan terkait tatap muka sekolah sehingga keputusan itu akan berdasarkan situasi di Jakarta.
"Jadi, saat ini belum ada keputusan apakah bulan Januari itu akan mulai belajar di sekolah atau tidak, nanti kita akan komunikasi," tegas Anies.
Advertisement