Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyebut, 50 persen saja sekolah yang layak menggelar pembelajaran tatap muka pada 2021. Menurutnya, hal ini mengacu pada hasil hasil survei Bank Dunia.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi di Gedung DPR dengan tema 'Pro-Kontra Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi' Kamis 3 Desember 2020.
"Kalau dirujuk pada hasil survei Bank Dunia tiga minggu yang lalu, hasil surveinya mengkonfirmasi bahwa tidak lebih dari 50 persen sekolah-sekolah kita yang siap melaksanakan pengadaan alat kesehatan protokol di sekolah-sekolah," kata Syaiful.
Advertisement
Menurut dia, hal ini harus diakui jujur. Dan sudah disadari Kemendikbud dan DPR.
"Memang harus jujur diakui bahwa tidak semua sekolah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dan ini disadari betul oleh Kemendikbud dan oleh kami semua," jelas Syaiful.
Karena itu, harus dipikirkan skema bantuan yang tepat. Bisa melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Paud untuk membeli berbagai alat protokol kesehatan. Namun, tentu kurang menunjang.
"Kalau dimungkinkan ada skema bantuan untuk sekolah di luar relaksasi dana BOS," kata Syaiful.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masih Sulit
Syaiful menuturkan, soal dana tentu sangat berat. Melihat beban negara dalam menghadapi pandemi Covid-19 sudah banyak.
"Tentu ini bukan perkara gampang karena saat yang bersamaan kesulitan keuangan negara juga mendarat," kata dia.
Advertisement