Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia harus jeli dalam melihat peluang pasar ekspor dunia meski di tengah pandemi Covid-19. Dia mengakui bahwa ekonomi global lesu akibat pandemi dan membuat pasar ekspor menjadi menurun.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberi sambutan dalam acara Pelepasan Ekspor ke Pasar Global 2020 secara virtual, Jumat (4/12/2020) dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat. Total nilai produk Indonesia yang dilepas mencapai Rp 23,75 triliun.
"Namun kita tidak boleh menyerah. Kita harus melihat lebih jeli, melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi," kata Jokowi di Youtube Sekretariat Presiden.
Advertisement
Dia mengatakan bahwa peningkatan ekspor merupakan kunci untuk memperbaiki ekonomi nasional. Pasalnya, peningkatan ekspor dapat menyerap pencari kerja hingga menghasilkan devisa negara.
"Bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan kita," jelasnya.
Terlebih, kata dia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengekspor produk ke negara-negara tujuan. Hanya saja, Jokowi meminta semua pihak sama-sama proaktif.
"Potensi kita masih sangat besar dari sisi keragaman produk komoditi, dari sisi kreativitas dan kualitas, dari sisi volume dan tujuan negara ekspor. Kuncinya proaktif dan jangan pasif," ujar dia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
133 Perusahaan Ikut Pelepasan Ekspor Produk Indonesia
Setidaknya, ada 133 perusahaan dari 16 provinsi yang terlibat dalam acara pelepasan ekspor produk Indonesia. Adapun 79 merupakan perusahaan non-UMKM sementara 54 lainnya kategori UMKM.
"Kegiatan pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tetapi yang menjadi momentum yang berkelanjutan. Menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat," tutur Jokowi.
Advertisement