Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito mengaku adanya sejumlah daerah di Indonesia yang mengalami kesulitan penginputan data kasus positif virus corona atau Covid-19.
Dia menyebut hal tersebut adanya perbedaan data covid-19 milik pemerintah pusat dengan pemerintah daerah (Pemda). Hal itu disampaikan Wiku melalui video YouTube BNPB Indonesia, Jumat (4/12/2020).
"Jadi ada beberapa daerah yang kesulitan memasukkan datanya sehingga terakumulasi salah satunya Papua yang sudah sejak 19 November dengan kemarin baru memasukkan data 1.700 lebih. Sehingga terjadi lonjakan," kata Wiku.
Advertisement
Dia menjelaskan Indonesia merupakan negara yang besar dengan 34 provinsi dan penginputan data belum optimal berjalan. Wiku menyebut diperlukan beberapa waktu untuk melakukan sinkronisasi data tersebut.
"Mengintegrasikan seluruh data jadi satu, realtime perlu waktu. Tetapi dari situ tetap saja angkanya tinggi," ucapnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tembus 8.369 Kasus pada Kamis 3 Desember
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 merilis data terbaru perkembangan Corona di Indonesia. Angka kasus positif terkonfirmasi COVID-19 tembus 8.369 pada hari ini, Kamis, 3 Desember 2020. Angka tersebut didapat dari 62.397 spesimen yang diuji.
Penambahan kasus positif yang tembus lebih dari 8 ribu pada hari ini membuat total akumulatif orang yang terinfeksi Corona di Indonesia mencapai 557.877.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI yang disajikan Satgas Penanganan COVID-19, lima provinsi yang melaporkan kasus positif terbanyak yakni:
- Papua (1.755)- Jawa Barat (1.648 kasus)- DKI Jakarta (1.153 kasus)- Jawa Tengah (767 kasus)- Jawa Timur (564 kasus)
Melihat data tersebut, Papua melaporkan kasus tertinggi pada hari ini, diikuti oleh Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Advertisement