Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyatakan, saat ini pihaknya masih mengkaji rencana perubahan rute LRT Jakarta oleh Pemprov DKI. Awalnya LRT Jakarta direncanakan memiliki rute Velodrome-Manggarai-Dukuh Atas, namun diubah menjadi Velodrome-Klender.
"Sedang dalam kajian. Intinya semua permintaan perubahan akan dikaji lebih dulu, dan saat ini proses itu tengah berjalan," kata Adita saat dihubungi Liputan.com, Jumat (4/12/2020).
Baca Juga
Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari berharap agar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato dapat turun tangan terkait penghapusan rute LRT Velodrome-Manggarai.
Advertisement
Menurut dia, pembangunan LRT tersebut termasuk dalam proyek yang telah ditetapkan pada Perpres Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Jokowi.
"Agar pembangunan berjalan sesuai target, kami berharap Pak Menko Perekonomian dan Pak Menteri Perhubungan bisa berperan lebih aktif untuk mengawal pembangunan LRT Jakarta," kata Eneng dalam keterangan tertulis, Jumat (4/12/2020).
Selain itu, dia juga menyayangkan Pemprov DKI yang tidak menganggarkan untuk pembangunan LRT rute Velodrome-Manggarai dalam APBD 2021. Rencananya rute tersebut dapat dioperasikan pada tahun 2024.
"Oleh karena itu, Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perhubungan perlu segera turun tangan untuk memastikan Pemprov DKI mengalokasikan anggaran yang cukup di APBD 2021," ucapnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Alasan Ubah
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI rencananya mengubah rute LRT Pengangsaan 2-Velodrome-Manggarai-Dukuh Atas menjadi Pegangsaan 2-Velodrome-Klender.
Syafrin mengatakan perubahan tersebut untuk menghindari adanya penumpukan penumpang di kawasan Stasiun Manggarai yang rencana dijadikan sebagai hub kereta api jarak jauh menggantikan Stasiun Gambir.
"Untuk itu kita juga perlu menyesuaikan rencana itu. Jaringan perkeretaapian adalah backbone dari transportasi. Tentu kita harus menyesuaikan rencana perkeretaapian daerah dengan nasional," ucapnya.
Advertisement