Sukses

Polisi Duga Pelaku Perusakan Mobil Ketua PA 212 Berjumlah Empat Orang

Agus menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi tersebut langsung dari ketua PA 212 Slamet Maarif yang menghubunginya sekitar pukul 12.00.

Liputan6.com, Jakarta - Polsek Cimanggis telah melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) pengerusakan kendaraan Ketua PA 212, Slamet Maarif. Mobil yang terparkir tidak jauh dari rumahnya di Kawasan Cimanggis, di duga pelaku lebih dari dua orang.

Kapolsek Cimanggis, AKP Agus Khaeron mengatakan, telah menerima informasi pengerusakan mobil milik Ketua PA 212, Slamet Maarif. Mobil yang tersimpan di dalam garasi tidak jauh dari rumahnya di rusak pada Minggu (06/12) dini hari.

“Iya pengerusakan, jarak garasi dari rumahnya sekitar 10 meteran,” ujar Agus, Minggu (06/12).

Agus menjelaskan, mendapatkan informasi tersebut langsung dari Slamet Maarif yang menghubunginya sekitar pukul 12.00. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Agus melakukan pengecekan TKP dan melihat rekaman CCTV yang terpasang di garasi Slamet Maarif.

“Diduga pelaku lebih dari dua orang, ada sekitar tiga atau empat orang,” terang Agus.

Agus mengungkapkan, pengecekan CCTV diberikan melalui kamera ponsek Slamet Maarif yang direkam melalui layer monitor. Saat dirinya meminta rekaman dari decoder yang bersangkutan tidak memberikan, sehingga dirinya tidak dapat memaksa karena dinilai privasi Slamet Maarif.

“Iya rekamannya saya lihat dari HP karena beliau (Slamet) tidak mengizinkan,” ucap Agus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Belum Melapor

Agus menuturkan, tidak mengetahui secara pasti terkait pengerusakan tersebut. Slamet maarif mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 09.00 atau pukul 10.00 WIB. Selain itu Slamet Maarif tidak membuat laporan ke Polsek Cimanggis.

“Hingga saat ini beliau (Slamet) belum membuat laporan resmi, namun kami membuatkan LP temuan” ujar Agus.

Dari rekaman CCTV, sambung Agus, pelaku memecahkan kaca mobil dibagian sisi kiri depan. Diduga pelaku melakukan pengerusakan menggunakan besi, hal itu terlihat dari pecahan kaca yang tidak melebar dan serpihan kaca disekitar mobil.

“Kalau menggunakan batu tidak mungkin karena ada dua lubang dan batu hasil pecahannya akan membesar,” tutup Agus (Dicky Agung Prihanto)