Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Corona Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd akhirnya tiba di Indonesia pada Minggu malam, 6 Desember 2020 pukul 21.30 WIB.
Vaksin diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari China dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Setibanya di Indonesia, vaksin tidak dapat langsung disuntikkan ke masyarakat. Karena, vaksin Sinovac itu perlu dievaluasi lagi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan menunggu Fatwa Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Advertisement
"Walaupun sudah datang dan berada di Indonesia namun vaksinasi masih harus evaluasi dari Badan POM, untuk memastikan aspek mutu keamanan dan efektivitasnya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite KPCPEN Airlangga Hartarto dalam tayangan live kedatangan vaksin Sinovac yang disiarkan daring dari laman Youtube Sekretariat Presiden, Minggu malam, 6 Desember 2020.
Airlangga menjelaskan, vaksin yang telah tiba masih harus melewati beberapa tahap sebelum bisa disuntikkan ke masyarakat. Setelah itu, baru vaksin yang tersedia akan secara bertahap didistribusikan ke masyarakat.
Saat ini, vaksin dibawa ke Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung, Jawa Barat. Dari warehouse di terminal cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, vaksin yang disimpan dalam 7 Envirotainer diangkut menggunakan 3 truk.
Berikut deretan hal yang dilakukan usai vaksin Corona Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd tiba di Indonesia dihimpun Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Disimpan di Bio Farma Bandung
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac langsung dibawa ke Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung, setelah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu malam, 6 November 2020.
Dari warehouse di terminal cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, vaksin yang disimpan dalam 7 Envirotainer diangkut menggunakan 3 truk.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, rangkaian kendaraan pengangkut vaksin mulai berjalan menuju Bio Farma, Senin (7/12/2020). Rangkaian kendaraan ini turut dikawal secara ketat oleh aparat keamanan.
Setelah menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam, rangkaian kendaraan pembawa vaksin Covid-19 tiba di Bio Farma sekitar pukul 03.45 WIB.
Kemudian, vaksin dipindahkan dari Envirotainer untuk disimpan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius.
Ruangan tersebut telah disterilisasi dan disiapkan khusus untuk menyimpan vaksin Covid-19. Selanjutnya, vaksin Covid-19 akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Advertisement
Tunggu Evaluasi BPOM dan Fatwa MUI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite KPCPEN Airlangga Hartarto, mengatakan meskipun vaksin Sinovac sudah datang ke Indonesia, namun perlu dievaluasi lagi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan menunggu Fatwa Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Walaupun sudah datang dan berada di Indonesia namun vaksinasi masih harus evaluasi dari Badan POM, untuk memastikan aspek mutu keamanan dan efektifitasnya," dalam tayangan live kedatangan vaksin Sinovac yang disiarkan daring dari laman Youtube Sekretariat Presiden, Minggu malam, 6 Desember 2020.
Selain itu juga menunggu Fatwa MUI untuk aspek kehalalannya. Kedatangan dan ketersediaan vaksin ini secara bertahap begitu pula pelaksanaan vaksinasi dilakukan juga secara bertahap dengan prioritas untuk tenaga kerja pelayanan publik yang telah diatur secara teknis oleh Menteri Kesehatan.
Pengadaan vaksin ini sesuai dengan peraturan Presiden nomor 99 tahun 2020 diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 98 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengadaan vaksin covid-19.
Kemudian dilengkapi dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 6587 2020 tentang penugasan PT Biofarma dalam pengadaan vaksin Covid-19, serta keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 tentang penetapan jenis vaksin Covid 19.
Terbitkan Skema Vaksinasi Covid-19
Airlangga mengatakan, seperti pengadaan vaksin, vaksinasi Covid-19 juga akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas tenaga kesehatan dan petugas layanan publik.
Dia mengatakan, teknis pelaksanaan vaksinasi ini telah diatur oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Berdasarkan regulasi yang ada, pemerintah telah menyiapkan dua skema penyuntikan vaksin yakni vaksinasi program pemerintah yang disediakan secara gratis dan vaksin mandiri berbayar. Detail mengenai skema tersebut akan diumumkan dalam satu hingga dua pekan mendatang.
"Pengadaan vaksin ini sesuai dengan pertaturan Presiden nomor 99 tahun 2020 diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 98 tahun 2020 tentang pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19," ucap Airlangga.
Lalu, lanjut dia, dilengkapi dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 6587 2020 tentang penugasan PT Biofarma dalam pengadaan vaksin Covid-19, serta keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 tentang penetapan jenis vaksin covid 19.
"Di dalam peraturan-peraturan tersebut disebutkan telah diatur skema pelaksanaan vaksinasi yakni vaksin program pemerintah yang akan disediakan secara gratis, dan vaksin Mandiri yang disediakan secara berbayar untuk masyarakat," terang Airlangga.
Aturan rinci untuk aturan kedua skema tersebut akan diterbitkan dalam 1-2 minggu kedepan dengan terus meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol Kesehatan melalui 3M dan 3T.
Advertisement
Pemerintah Tunjuk 5 Juru Bicara Jelaskan Vaksin
Pemerintah menunjuk 5 juru bicara untuk menjelaskan soal vaksin Covid-19. Kelima juru bicara dari leading sector ini memiliki lingkup informasi spesifik yang akan disampaikan agar informasi mengenai vaksin dan program vaksinasi yang diterima masyarakat akurat.
"Dengan demikian, diharapkan pelaporan perkembangan vaksin dan vaksinasi Covid-19 yang hadir di tengah-tengah masyarakat dapat semakin merefleksikan dinamika aktual yang terjadi di lapangan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam konferensi pers, Senin (7/12/2020).
Berikut kelima juru bicara untuk vaksin dan vaksinasi Covid-19:
1. Prof. Wiku Adisasmito, yang merupakan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19. Wiku sudah sering tampil di publik sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 yang kerap melaporkan perkembangan kasus corona.
Dia akan menyampaikan aspek ilmiah terkait vaksin dan korelasinya ddngan pengendalian Covid-19. Selain itu, Wiku akan menyampaikan pesan menyeluruh mengenai vaksin dan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.
"Dari semua aspek terkait secara umum, umbrella message, mengenai vaksin dan vaksinasi Covid-19 di Indonesia," ujar Johnny.
2. Dr. Reisa Broto Asmoro, yang merupakan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Satgas Penanganan Covid-19. Reisa akan menyampaikan informasi terkait perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan secara berlaku.
"Termasuk imunisasi atau vaksinasi," ucap Johnny.
3. Dr. Siti Nadia Tarmizi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Nadia yang menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes bakal berbicara soal perizinan vaksin Covid-19
"dr Nadia akan menyampaikan informasi terkait kebijakan program vaksinasi serta hubungan vaksin Covid-19 dan perizinan vaksin Covid-19 serta kebijakan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," jelas Johnny.
4. Dr. Lucia Rizka dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Rizka akan menjawan pertanyaan untuk isu- isu yang berkaitan dengan perizinan, keamanan, khasiat serta mutu vaksin Covid-19.
5. Bambang Heriyanto, yang merupakan Corporate Secretary PT Biofarma. Bambang berwenang menjelaskan soal logistik dan pendistribusian vaksin yang merata ke seluruh Indonesia.
"Disamping itu Bapak Bambang akan memberikan tanggapan untuk isu terkait jenis produk dan distribusi vaksin," jelas Johnny.
Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia
Advertisement