Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab angkat suara terkait kasus penembakan oleh kepolisian yang menewaskan enam anggota laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin dini hari (7/12/2020). Dia menyatakan, kezaliman tidak boleh dibiarkan.
"Tidak boleh ketidakadilan, tidak boleh kezaliman semacam ini dibiarkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kalau hari ini kejadian sadis, brutal seperti ini bisa menimpa saya dan keluarga, bisa menimpa enam syuhada, maka kalau dibiarkan besok akan bisa menimpa siapa saja warga negara Indonesia di negeri ini," kata Rizieq Shihab dalam sebuah video di saluran Youtube Front TV yang dikutip pada Kamis (10/12/2020).
Menurut Rizieq, dalam kasus ini seluruh unsur pemerintahan yang berwenang wajib terlibat untuk mengusut tuntas kasus kematian enam laskar FPI tersebut, tak terkecuali Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Advertisement
"Maka itu ajak semua elemen bangsa ini, mulai dari presidennya, DPR-nya, dan seluruh institusi kenegaraan terlibat yaitu secara bersama-sama untuk mengungkap fakta yang sebenarnya apa yang terjadi di balik semua ini," tegas Rizieq.
Minta KPAI Terlibat
Lebih lanjut, Rizieq Shihab juga meminta Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut terlibat dalam mendalami kasus penembakan enam laskar FPI yang tengah mengawal dirinya beserta keluarga.
Pasalnya, Rizieq menyebut bahwa dalam rangkaian peristiwa sebelum penembakan itu terdapat anak-anak usia balita yang tertekan atas kejadian tersebut.
"Kami minta juga Komnas HAM anak untuk ikut berbuat, karena di dalam kejadian itu ada tiga bayi. Dan masih ada lagi empat balita ditambah satu lagi balita dari seorang anak kerabat kami. Dari kejadian itu tidak kurang 12 wanita, tiga bayi dan enam balita," katanya.
Rizieq meminta agar KPAI tak membiarkan kejadian tersebut begitu saja. Mengingat saat kejadian, kata Imam Besar FPI itu, ketiga bayi yang turut serta dalam rombongan terlihat ketakutan.
"Karena mobil itu meluncur tidak wajar, tidak semestinya. Dalam pangkuan kami bayi-bayi tersebut menangis, ibu-ibu itu menangis mereka terteror, terintimidasi. Mereka bukan tidak takut, ini suatu teror yang luar biasa," tegas dia.
Mengingat kejadian itu juga terdapat perempuan, maka Rizieq juga mengharapkan agar Komnas Perlindungan Perempuan ikut terlibat untuk mengadvokasi kasus ini.
"Karena itu sekali lagi, Komnas HAM Perempuan, Komnas HAM Anak mereka semua harus ikut terlibat. Tidak boleh ketidakadilan, tidak boleh kezaliman semacam ini dibiarkan terjadi di negara Kesatuan Republik Indonesia," tutupnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kronologi Kasus Versi Polisi dan FPI
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan, anggota kepolsian diserang oleh kelompok simpatisan Pimpinan FPI Rizieq Shihab di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari saat melakukan penyelidikan dugaan pengerahan massa.
"Bahwa akan ada pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya. Terkait itu kami kemudian melakukan penyelidikan kebenaran info itu," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin.
Fadil menerangkan, kepolisian bertemu dengan salah satu kendaraan di ruas jalan tol. Ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti, mobil itu memepet dan melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.
Kepolisian pun melepaskan tembakan. Enam orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara empat orang lainnya kabur.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tegas dan terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang ada enam orang yang meninggal dunia," tandas dia.
Sementara pihak FPI membantah tudingan tersebut. Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menyebut, bahwa justru rombongan kliennya yang diserang terlebih dulu. Dia mengungkapkan, Rizieq dan rombongannta diserang orang tak dikenal di jalan bebas hambatan.
"Semalam IB (Rizieq Shihab) dengan keluarga termasuk cucu yang masih balita, menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi. Sekali lagi ini pengajian subuh internal khusus keluarga inti," tutur Aziz dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).
Menurut Aziz, dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga itu mendadak rombongan Rizieq Shihab diadang oleh orang tidak dikenal layaknya preman. Mereka lantas melepaskan tembakan ke laskar pengawal.
"Kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB," jelas dia.
Â
Advertisement