Liputan6.com, Jakarta - Meneruskan tradisi lomba lari marathon, Institut Teknologi Bandung (ITB) didukung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Yayasan Solidarity Forever menggelar BNI-ITB Virtual Ultra Marathon 2020. Jarak tempuh yang ditempuh oleh pelari pun beragam dari 10 K hingga 100 K yang dapat dilakukan oleh 2 pelari relay.
Masih berada di masa pandemi Covid-19, lomba ini tetap menerapkan protokol kesehatan, tanpa kehilangan euforianya.
Hal itu diakui Elly Sadikin. Peserta asal ITB itu mengungkap, kegembiraan tak luntur sampai malam hari. Bagi alumni Fakultas Teknik Elektro 1978 itu BNI-ITB Virtual Ultra Marathon membangkitkan semangat yang berbeda ketimbang yang ‘konvensional’ sebelum era new normal.
Advertisement
“Khususnya bagi peserta yang tak lagi muda seperti saya, lomba secara virtual lebih memudahkan,” tutur Elly, yang juga pensiunan dari salah satu BUMN ini, saat dihubungi via telpon pada Sabtu (12/12/2020).
Ini kali kedua Elly tampil di BNI-ITB Marathon sehingga ia menikmati lomba secara berbeda. Sebelumnya, sejak era pandemi, 4 kali Elly mengikuti lomba secara virtual. Tapi, kesan yang dirasakan selalu memberikan kenikmatan baru.
Pembicaraan dengan topik pengalaman lomba terus dibahas di berbagai media sosial yang mereka miliki, termasuk percakapan di grup-grup maupun pribadi.
Belum lagi hasil akhir diverifikasi panitia, tapi Elly dan kawan-kawan asal Bandung yang tampil di kategori relay 10, sudah merencanakan bakal ikut serta di lomba tahun depan.
Fleksibilitas lomba secara virtual membuat peserta lebih mampu mengatur pace, tidak seperti dikejar-kejar waktu. Elly sendiri ketagihan tampil di lomba. Khusus di BNI-ITB Virtual Ultra Marathon, Elly merasa menjadi bagian dari sebuah gawean eksklusif.
Pengakuan serupa muncul dari Dewan Pengarah BNI-ITB Virtual Ultra Marathon Gatot Sudariyono. Bagi peserta yang juga masuk dalam kepanitiaan itu, BNI-ITB Virtual Ultra Marathon seperti memacu dirinya buat berkembang. Jika diumpakan, seperti telpon selular yang kini memiliki banyak fitur dan ia harus memahami proses kerjanya.
Gatot bahkan berharap kelak jika pandemi berlalu, lomba lari secara virtual tetap diadakan. Pasalnya, cara ini jadi solusi bagi mereka yang kurang suka dengan kegiatan lari seperti di era sebelum new normal. Dengan demikian, mereka juga tetap bersemangat melakoni olahraga.
Masih dari kalangan panitia yang juga peserta, ada Ketua Pelaksana BNI-ITB Virtual Ultra Marathon Ahmad Shalahuddin Zulfa yang akrab disapa Danang. Ia tak kalah antusias. Meski hanya lari di seputaran tempat tinggalnya di Bumi Serpong Damai, Tangerang, ia mampu melahap jarak tempuh 50 km.
“Berlari secara virtual terbilang pendekatan yang baru,” tandas Danang.
Seperti diketahui, lomba yang merupakan pergelaran ke-4 kolaborasi BNI-ITB, pada tahun 2020 ini menerapkan Aplikasi Strava. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, peserta bisa melakukan penghitungan waktu secara otomatis.
Tahun ini BNI-ITB Virtual Ultra Marathon diikuti oleh lebih dari 5.000 pelari, termasuk para alumni ITB. Euforia yang ditunjukkan peserta membuat Aji Kanaya selaku Penanggung Jawab Live Streaming bangga. Diungkapnya, saat beberapa tim peserta kumpul, mereka yang datang dari berbagai angkatan, lintas jurusan, bahkan beda generasi, sudah saling ‘memanaskan’ pertarungan. Tapi, semua itu jadi warna tersendiri buat BNI-ITB Virtual Ultra Marathon tahun ini.
Meski begitu Aji menegaskan, pihaknya dengan tegas menerapkan disiplin protokol kesehatan.