Liputan6.com, Kuta: Jelang peringatan 10 tahun tragedi Bom Bali I, suasana di sekitar Ground Zero, Legian, Kuta, Bali, terlihat lebih ramai dari biasanya. Sejak Kamis (11/10) pagi, sejumlah turis asing ramai mendatangi lokasi bekas Sari Club dan Paddy's Pub ini. Mereka berfoto dan beberapa di antaranya mengabadikan monumen ini dengan handycam.
Tak terkecuali kalangan jurnalis yang umumnya dari media asing, turut memenuhi pelataran monumen Bom Bali I. Mereka mengambil gambar sembari mewawancarai keluarga korban serta wisatawan yang kebetulan sedang berada di tempat ini. Arus lalu lintas pun menjadi sedikit tersendat karena pengguna jalan melambatkan kendaraan untuk melihat keramaian yang terjadi.
Sejumlah kerabat korban yang tengah memasang foto dan bendera negara mereka di samping monumen memang mencuri perhatian pengunjung. Isabel yang mengaku teman dari salah satu korban asal Australia, Dimitra Kotronakis, mengatakan bahwa tujuannya memasang foto almarhum sebagai wujud kecintaan dirinya dan sang teman kepada Bali. "Dimmy mencintai Bali seperti kami, dan dia akan selalu ada di sini," ujar Isabel.
Demikian pula dengan warga Australia lainnya, Ingrid. Wanita muda ini sengaja datang ke Bali untuk mengenang tewasnya sang teman, Amber Sue O'Donnel dalam tragedi sepuluh tahun silam. Dia memasang foto almarhum dan bendera Australia di dinding pembatas lahan bekas Sari Club di Jalan Legian. "Saya dan teman-teman datang untuk mengenang Amber," ujarnya.
Keramaian diperkirakan akan terus berlangsung hingga Jumat (12/10) besok saat peringatan 10 tahun tragedi Bom Bali digelar di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran, dan dilanjutkan di Ground Zero. Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan mantan PM John Howard direncanakan ikut hadir dalam peringatan ini.(ADO)