Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Selain mencari dua kursi yang tengah kosong yakni kursi Menteri Sosial dan Menteri Perikanan dan Kelautan, juga menguat kabar akan melakukan pergantian pada beberapa jajaran kementerian lainnya.
Terkait kabar tersebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pendukung pemerintah, menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
Advertisement
"Menyerahkan sepenuhnya ke presiden," kata Sekretaris Jenderal DPP PKB, Hasanuddin Wahid kepada Liputan6.com, Minggu (20/12/2020).
Dia menuturkan, pihaknya tak mau terlalu ikut campur apakah Presiden Jokowi cukup mengganti dua jabatan menteri yang kosong atau perombakan yang lainnya. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden, mengingat itu bagian hak prerogatifnya.
"Karena itu hak prerogatif presiden," jelas Hasanuddin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Usulan Relawan
Setelah dua menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), wacana reshuffle kabinet kian mengemuka. Bahkan dikabarkan akan dilakukan di bulan Desember ini.
Hal ini dipandang oleh sebagian relawan Jokowi, agar Presiden bisa kembali mengingatkan para jajaran menterinya untuk mengembangkan Nawacita. Dan relawan punya peran dalam penyusunan Nawacita tersebut.
"Nawacita adalah sebuah naskah perjuangan yang menjadi inspirasi RPJMN 2015-2019 dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar-Lembaga, Seknas Jokowi, Dono Prasetyo melalui keterangannya, Jumat (18/12/2020).
Karena itu, dalam reshuffle nanti, ada baiknya Jokowi mempertimbangkan kandidat yang mengerti betul akan arti Nawacita tersebut.
"Konsep Nawacita perlu menjadi bahan masukan dan turut memberi warna dalam reshuffle yang hari-hari ini sedang dalam proses pematangan," jelas Dono.
Advertisement