Liputan6.com, Jakarta Kota Tarakan merupakan salah satu daerah tersibuk di Kalimantan Utara (Kaltara) yang lengkap dengan hasil sumber daya alam. Di samping itu, kota yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kaltara ini berhasil menghadirkan produk UMKM unggulan dari Binaan Dekranasda Kota Tarakan.
Salah satunya adalah Batik Pakis Asia ini merupakan nama brand dari produk UMKM yang menghadirkan motif khas Tarakan. Ada dua jenis batik yang diciptakan oleh Adi Setyo Purwanto selaku owner, yaitu batik cap dan batik canting tulis.
Baca Juga
Batik Pakis Asia ini juga memiliki ciri khas, yaitu ornamen yang identik dengan budaya adat Tidung. Tema yang diangkat di motif tersebut adalah kehidupan di alam dengan menampilkan warna kuat dan tegas
Advertisement
Hanya saja, batik cenderung menampilkan ornamen yang identik dengan budaya adat Tidung. Mengangkat tema kehidupan di alam dan menampilkan warna kuat dan tegas.
Nah terlepas dari motif itu, nama pakis diambil dari tanaman pakis yang mampu menahan gerusan erosi. Dengan begitu, Batik Pakis Asia hadir untuk menjaga kelestarian motif-motif khas Kaltara.
Menariknya, nama Asia diambil dari nama sang anak, dengan harapan usaha batik ini bisa diteruskan, guna menjaga warisan budaya dan bangsa. Selain itu, Batik Pakis Asia juga kerap meraih sejumlah penghargaan, di antaranya dari Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (Ekonid), Bank Indonesia, dan Telkom.
Untuk diketahui, selain Batik Pakis Asia, masih banyak UMKM dari Kota Tarakan yang berhasil menghadirkan produk berkualitas dan mendunia. Mulai dari Tas Kulit Kayu, AlmaQ Boneka Rajut, Bais Qio, Batik De Erte, Tenun Ikat Lima Permata dan masih banyak lagi.
Semua pelaku UMKM dengan produk yang dihasilkan dirangkum jadi satu dalam sebuah buku berjudul Pesona Produk Kearifan Lokal Kota Tarakan. Berkaitan dengan peluncuran buku tersebut, Ketua Dekranasda Kota Tarakan, Siti Rujiah Khairul mengatakan bahwa peranan Dekranasda dalam pembangunan ekonomi di Tanah Air cukup besar.
Ya, Dekranasda hadir menawarkan kegiatan ekonomi potensi produk kerajinan yang bernilai budaya menjadi produk ekonomi, dalam peluang bisnis di dalam dan luar negeri. Buku ini, kata Siti, adalah salah satu bahan promosi yang memperkenalkan Tarakan, agar para pembacanya dapat memperoleh referensi tambahan tentang aneka produk UMKM.
Selain itu Siti juga menjelaskan bahwa produk UMKM ini bersifat ramah lingkungan karena menggunakan bahan dari alam. Dengan demikian limbah sisa pembuatan produk, dipastikan tidak mencemari lingkungan. Siti juga menaruh harapan agar UMKM maju go digital.
"Harapan saya, UMKM dapat go digital untuk memudahkan berinteraksi dengan pembeli, dan risiko kontak fisik yang minimal, serta dapat meningkatkan pendapatan UMKM dengan memperluas pasar mereka," ujar Siti.
Mau tahu informasi lebih lengkap tentang produk UMKM Kota Tarkan? Klik di sini.
Â
(*)