Liputan6.com, Jakarta - Sandiaga Uno sudah resmi dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) pada Rabu, 23 Desember 2020.
Pendiri Partai Gelora, Fahri Hamzah pun menitipkan pesan. Ia mengingatkan Sandiaga Uno agar posisinya kali ini bukan hanya ditujukan untuk membangun pariwisata, melainkan juga menjadi pihak yang dapat menjembatani jurang perbedaan di tengah masyarakat warisan Pilpres 2019 silam.
"Selamat bekerja pak @sandiuno - pesan terkuat pada beliau adalah menjadi kekuatan rekonsiliatif. Memang beliau bukan pejabat di bidang polkam tapi beliau membawa beban politik Pilpres 2019. Jadilah bukan sekedar membangun parawisata tapi membangun silaturahim antar anak bangsa," tulis Fahri dalam unggahan di media sosialnya, Kamis (24/12/2020).
Advertisement
Fahri lalu mengaku dirinya mendukung langkah Presiden Jokowi untuk mengangkat bekas lawan politiknya, salah satunya Sandiaga Uno guna melakukan rekonsiliasi.
Terlebih lagi, kata dia, saat masa krisis pandemi Corona Covid-19 ini dibutuhkan kekompakan antarpihak.
"Saya termasuk yang mendukung presiden @Jokowi gunakan hak prerogatifnya mengangkat mantan lawan politiknya masuk kabinet demi rekonsiliasi. Kita perlu persatuan melawan krisis ini. Tapi saya kecewa karena perseteruan tak dihentikan. Saya juga kecewa atas hilangnya inisiatif," ucap Fahri.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kecewa dengan Prabowo
Di samping itu, salah satu tokoh jebolan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) itu mengungkapkan kekecewaannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang kini tengah menjabat Menteri Pertahanan RI.
Menurut Fahri, Prabowo seakan tak memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mendamaikan pertikaian antarpihak warisan Pilpres 2019.
"Kekecewaan pertama saya titipkan kepada pak @Prabowo yang tidak nampak menggunakan celah yang ada untuk mendamaikan keadaan. Padahal, beliau adalah jantung kekuatan oposisi. Harusnya sebagai pejabat polkam beliau bisa mengajak pemerintah merangkul oposisi bukan memusuhinya," jelas dia.
Fahri menyebut, diamnya Prabowo juga tampak ketika seorang militer aktif secara overaktif berkali-kali ikut campur dalam politik keamanan sipil.
Advertisement