Sukses

Sandiaga Masuk Kabinet Jokowi, PKB: Tak Perlu Kita Merawat Dendam

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid tak ingin mengecap negatif Sandiaga yang masuk dalam kabinet.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago menyindir Sandiaga Uno yang menjadi menteri pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Dia mengingatkan pernyataan lama Sandiaga yang tidak ingin menjadi menteri di era Presiden Joko Widodo.

Merespons itu, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid tak ingin mengecap negatif Sandiaga yang masuk dalam kabinet. Menurutnya, Sandi ingin membantu kerja presiden dalam sektor pariwisata dan industri kreatif.

"Kami berbaik sangka, pak Sandi ingin membantu kerja kabinet. Sebab kerja nyata yang dapat mematahkan prasangka negatif," katanya lewat pesan, Jumat (25/12).

Menurutnya, tidak perlu ada dendam soal rivalitas politik 2019 masa lalu. Persatuan harus dikedepankan untuk pembangunan negara.

"Hemat saya, tidak perlu kita merawat dendam dan pikiran buruk, saat ini rakyat perlu persatuan untuk menggerakkan roda pembangunan," ucap Wakil Ketua MPR ini.

Jazilul berpesan kepada Sandi agar betul-betul kerja nyata. PKB tak ingin politikus Gerindra itu masuk kabinet hanya untuk ambisi jabatan.

"Pak Sandi, segeralah bekerja dan buktikan bahwa anda menerima masuk kabinet bukan karena ambisi jabatan," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Irma Suryani Kecewa

Sebelumnya, Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago menyindir Sandiaga Uno yang akhirnya menjadi menteri pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Irma mengungkit pernyataan lama Sandiaga yang tidak ingin menjadi menteri di era Presiden Joko Widodo.

"Sandiaga akhirnya mau jadi pembantu presiden Jokowi, artinya semua pernyataan beliau di Pilpres kemarin terbukti hoaks," ujar Irma kepada wartawan, Selasa (22/12).

"Pernyataan tidak mau jadi menteri Jokowi juga hoaks ternyata," imbuhnya.

Irma yang dulu merupakan anggota timses Jokowi-Ma'ruf mengaku kecewa. Sebab, mereka yang dulu mati-matian memenangkan Jokowi di Pilpres justru tidak dilirik Jokowi. Sementara, Sandiaga yang merupakan Cawapres penantang Jokowi malah menjadi Menparekraf.

"Kalau ditanya kecewa atau tidak pasti akan kecewa jika kawan-kawan para pejuang garis depan tidak diperhatikan, karena mereka juga para politisi dan aktivis yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan akuntabilitas," ujarnya.

Kendati begitu, Irma menghormati keputusan Presiden Jokowi. Ia yakin, Jokowi punya alasan dan tujuan mengapa memilih Sandiaga.

"Presiden pasti punya tujuan yang baik untuk indonesia ke depan," ucapnya.

Reporter: Genan Kasah

Sumber: Merdeka.com