Sukses

Kasus Covid-19 Meningkat, DKI Jakarta Buka Peluang Tarik Rem Darurat

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya mewacanakan kembali PSBB secara ketat dan menarik rem darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta meningkat. Pada Sabtu 26 Desember 2020, ada 2.058 kasus baru virus Corona dan pada Minggu (27/12/2020) ada 1.997 kasus baru.

Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya mewacanakan kembali PSBB secara ketat dan menarik rem darurat.

Meski demikian, semuanya masih tengah dianalisis dan melihat perkembangan kasus Covid-19 usai 3 Januari 2021.

"Kami akan terus mengambil berbagai kebijakan. Kita akan lihat nanti beberapa hari ke depan setelah tanggal 3 nanti, apakah dimungkinkan nanti Pak Gubernur nanti akan ada emergency brake. Nanti kita akan lihat sesuai dengan fakta dan data," kata Riza di Polda Metro Jaya, Minggu (27/12/2020).

Karena itu, dia meminta masyarakat, pelaku usaha, perkantoran untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang salah satunya disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, jika itu berhasil dilakukan, maka opsi PSBB ketat tak akan diambil.

"Kami minta khusus pelaku usaha perkantoran dan lainnya untuk membantu kita semua agar jangan sampai nanti ada peningkatan luar biasa. Sehingga (jika meningkat terus kasus Covid-19) kami Pemprov dengan jajaran, Pak Gubernur, terpaksa mengambil kebijakan untuk memperketat PSBB," jelas Riza.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Naiknya Covid-19

Sebelumnya, Ahmad Riza Patria menjelaskan soal naiknya angka Covid-19 di wilayah Jakarta.

Sebagai catatan pada Sabtu 26 Desember 2020 terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 2.000 orang dan hari ini (27/12/2020) sebanyak 1.997 orang.

"Memang beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan, sebetulnya disebabkan yang pertama seperti yang sering kami sampaikan DKI Jakarta itu selalu meningkatkan tes PCR," kata Riza di Polda Metro Jaya.

Dia menuturkan, penyebab lain angka Covid-19 meninggi yakni adanya akumulasi data spesimen dari rumah sakit dan laboratorium swasta yang terlambat dilaporkan.

"Juga disebabkan karena akumulasi dari penjumlahan data PCR beberapa hari sebelumnya dari beberapa rumah sakit yang memang belum dimasukkan atau terlambat," jelas Riza.

Dia tak menampik, angka Covid-19 di Jakarta juga bertambah karena faktor liburan. "Juga ada penambahan disebabkan oleh libur dan lain sebagainya," kata Riza.

Karena itu, Riza meminta warga DKI untuk tetap berada di rumah, sepanjang liburan panjang khususnya dalam rangka menyambut Tahun Baru 2021.

"Untuk itu kami terus meminta kepada masyarakat di hari libur panjang ini untuk tetap berada di rumah," kata dia.