Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menyoroti tes dan pelacakan penularan Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi. Menurutnya, prinsip uji dan pelacakan atau disebut dengan istilah 3 T yaitu testing, tracing, dan treatment, yang dilakukan Pemprov di tengah lonjakan kasus tidak terukur dan transparan.
"Yang masalah adalah 3T, testing kita tidak tahu akurasinya berapa karena tidak pernah dievaluasi. Yang lebih jelek lagi adalah tracing. Data terakhir bulan Mei adalah 1:3, paling baik 1:33, kalaupun dapat 1:10 sudah bagus," kata Gilbert kepada merdeka.com, Senin (28/12/2020).
Politikus sekaligus epidemiolog ini menilai, program tracing Covid-19 yang kerap disampaikan pihak eksekutif tidak terlihat dampaknya, justru terkesan tidak jalan.
Advertisement
Meskipun, pihak Pemprov DKI menegaskan kapasitas testing Jakarta melampaui target World Health Organization (WHO), Gilbert berpandangan hal itu tidak akan bermakna jika kualitas tracing tidak memadai.
Terlebih lagi, kata dia, dalam rangkaian 3T, kualitas tracing lebih penting dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19.
"Testing buat apa kalau tidak diikuti tracing? Karena maksudnya kan untuk tracing. Kalau 2.000 kasus, apakah ada 20.000 yang diperiksa? Kemampuan lab tidak mencapai, jadi jangan hanya melebihi WHO. Tracing lebih penting," kata Gilbert.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
DKI Jakarta Tertinggi Kasus Baru Covid-19 pada Minggu 27 Desember 2020
Sementara itu, Satgas Covid-19 melaporkan 6.528 orang terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19 pada Minggu 27 Desember 2020. DKI Jakarta dilaporkan masih menempati urutan tertinggi penambahan kasus baru Covid-19.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang disampaikan Satgas Covid-19, Jakarta tercatat menambah 1.997 kasus baru hari ini, Minggu (27/12/2020). Sedangkan angka kesembuhannya 1.832 pasien, dan angka kematiannya 22 jiwa.
Menempati urutan kedua, Provinsi Jawa Barat mencatat kasus baru Covid-19 sebanyak 892. Disusul Provinsi Jawa Tengah 785 kasus.
Di urutan keempat adalah Jawa Timur dengan penambahan 738 kasus, dan kelima adalah Sulawesi Selatan dengan penambahan 262 kasus Covid-19.
Â
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement