Sukses

Kasus Covid-19 Meningkat, MUI Imbau Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Waketum MUI mengatakan, mematuhi protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 bukan hanya baik bagi pribadi, tetapi juga baik bagi bangsa dan negara.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19. Lantaran, tren temuan kasus konfirmasi positif Covid-19 masih terus meningkat.

"MUI mengimbau agar seluruh warga masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan yang ada. Melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan itu jangan lagi menjadi beban tapi harus menjadi kesadaran kita semua," kata Anwar Abbas lewat keterangan tulis, Senin (28/12/2020).

Abbas menganggap, mematuhi protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 bukan hanya baik bagi pribadi, tetapi juga baik bagi bangsa dan negara. Sebab, jika pandemi ini tak kunjung berkesudahan maka iklim pelemahan ekonomi bangsa tak kunjung usai.

"Karena mematuhi dan mengikutinya selain baik untuk diri kita sendiri juga baik untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara kita," kata dia.

"Sebab kalau hal ini tidak kita perhatikan maka negeri ini akan menghadapi masalah besar, selain banyak korban sakit dan meninggal dunia, ekonomi warga masyarakat serta bangsa dan negara ini juga akan nyungsep dan akan semakin jauh terpuruk," sambung Abbas.

Abbas menyebut, di sejumlah daerah daya tampung rumah sakit pun sudah berjubel dengan pasien Covid-19. Banyak petugas rumah sakit, kata Abbas sudah benar-benar kewalahan menangani pasien.

"Petugas rumah sakit sudah benar kewalahan. Untuk itu kerja sama dari semua warga masyarakat untuk mendukung protokol kesehatan berupa menjauhi kerumunan dan selalu memakai masker dan menjaga jarak serta sering-sering cuci tangan hendaknya benar-benar kita tegakkan secara bersama-sama," tandas Abbas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya hampir penuh

Sementara itu, warga di Surabaya kembali diminta meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Hal ini mengingat sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya hampir penuh ditempati pasien terpapar Covid-19 yang menjalani perawatan.

"Makanya saya sampaikan kepada warga untuk sementara kalau tidak terpaksa jangan ke luar kota dulu," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pada Minggu 20 Desember 2020.

Risma menuturkan, saat ini sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya hampir penuh. Selain itu, ada pula yang sudah penuh pasien yang rata-rata terpapar Covid-19 usai bepergian dari luar kota.

"Rumah Sakit Husada Utama itu kurang lebih masih 100 (tempat tidur), kemudian RSUD Soewandi penuh. Di beberapa rumah sakit lain kapasitasnya sekitar 10-20 persen," ujar dia.

Meski ruang isolasi di Asrama Haji kapasitasnya kosong, Risma menuturkan belum berani memakai bagi pasien dengan gejala terpapar Covid-19. Saat ini, semua warga yang terpapar Covid-19 disertai gejala langsung dirujuk ke rumah sakit.

"Asrama Haji sebetulnya masih kosong tapi kita tidak berani meskipun itu dia ada gejala-gejala. Sekarang ini semua kita rujuk ke rumah sakit," kata dia.